Prabowo dan Ganjar Jadi Penentu Poros Koalisi PDIP pada Pemilu 2024?
Dinamika partai politik dalam membangun koalisi menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024, telah memasuki tahap penjajakan. Berbagai partai mulai meningkatkan intensitas komunikasi, untuk melihat opsi terbaik.
Sejauh ini, telah muncul Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang membentuk poros koalisi atas inisiasi Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kemudian baru-baru ini, PKB juga mengirimkan sinyal akan membentuk poros baru, sebab merasa mustahil untuk mengusung ketua umum mereka, Muhaimin Iskandar, menjadi capres jika bergabung dengan KIB.
Meski di permukaan dua poros tersebut telah tampil mewarnai dinamika koalisi, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya memprediksikan akan ada tiga poros yang berbeda.
Poros koalisi pertama, akan dipimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dengan total suara lebih dari 20% di parlemen, PDIP telah memenuhi syarat presidential threshold sehingga dipastikan memiliki tiket untuk mengusung calon presiden (capres) sendirian.
“Yang paling mungkin secara matematika akan muncul tiga poros, dan poros yang sudah bisa berdiri sendiri PDIP karena sudah memenuhi presidential threshold,” katanya saat dihubungi Katadata.co.id, Senin (30/5).
Setelah PDIP, dia memprediksi poros lainnya akan dipimpin Gerindra. Alasannya, partai tersebut telah memegang 13,57% suara kursi parlemen, sehingga hanya perlu menggandeng satu atau dua partai untuk memenuhi presidential threshold.