Prabowo: Politik Kita Boleh Keras, di Ujungnya Harus Cool

Aryo Widhy Wicaksono
8 Juni 2022, 09:05
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019).

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto memberikan orasi ilmiah pada acara wisuda Universitas Pancasila (UP) yang diselenggarakan secara offline. Wisuda ini untuk Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022.

Saat memulai orasinya, Prabowo menjelaskan tidak akan berkampanye di hadapan Wisudawan.

"Saya sudah merasakan kalian sudah resah. 'Ah, apa lagi dia bicara ini? Jangan-jangan kampanye politik?'. Tidak, saya tidak kampanye di sini. Kalau saya kampanye, maka saya harus minta izin presiden, saya ini menteri loh," katanya di Jakarta, Selasa (7/6) seperti dikutip dari Antara.

"Saya diberi waktu 20 menit dan saya kira para wisudawan sudah tidak sabar untuk dilantik sehingga kalau terlalu lama dengar ceramah ilmiah akan resah, jadi saya tidak berpanjang lebar," ucapnya melanjutkan.

Dalam orasi ilmiah bertema “Peran Indonesia Menghadapi Perubahan Dunia Global dalam Satu Dekade ke Depan”, Prabowo mengingatkan masyarakat Indonesia agar senantiasa menjaga teguh Pancasila dari pengaruh ideologi lain, karena dasar negara ini dapat mencegah terjadinya perpecahan bangsa.

Menurut Prabowo, ancaman perpecahan itu dapat datang dari berbagai persoalan, seperti dari isu agama dan penyebaran ajaran radikal. Menhan pun mengingatkan agar masyarakat sudah sepatutnya untuk waspada, karena semua agama mengajarkan kebaikan.

"Kalau ada yang mengajarkan kebencian, pasti niatnya lain. Jangan-jangan, itu kekuatan asing yang mau memecah belah kita," jelas Prabowo.

Persoalan radikalisme juga menjadi isu yang mengusik pemuda di Indonesia. Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, mayoritas anak muda menilai pemerintah perlu segera menyelesaikan persoalan radikalisme di kalangan umat Islam. Sebanyak 12,9% menganggap sangat mendesak dan 36,5% anak muda menilai hal ini sebagai persoalan mendesak.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...