Tren Investasi ke Luar Jawa Mulai Dominan

Image title
10 Juni 2022, 15:48
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia

Tren investasi di Indonesia mulai bergeser, dari yang sebelumnya mayoritas mengalir ke Pulau Jawa, kini investor mulai dominan untuk menanamkan modal ke wilayah di luar Jawa. 

Dari total Rp901 triliun investasi yang masuk sepanjang 2021, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat 52% atau sekitar Rp468,2 triliun mengalir ke luar Jawa. Sedangkan Rp432,8 triliun atau 48% lainnya masuk ke Jawa.

"Sejak RI merdeka, sampai kuartal ketiga 2020, investasi Jawa selalu lebih besar dari luar Jawa, karena itu tidak bisa menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru secara maksimal," jelas Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (10/6).

Tren investasi yang masuk ke Indonesia juga mulai berubah. Pada 2019, nilai investasi ke luar Jawa mencapai Rp375 triliun, sedangkan di Jawa Rp434,6 triliun. Begitu di 2020, investasi ke luar Jawa lebih dominan, menjadi Rp 417,5 triliun. Sementara di Jawa Rp408,8 triliun.

Menurutnya, perubahan ini terjadi karena adanya pembangunan infrastruktur yang merata. Tak lagi berfokus pada pembangunan di kawasan Jawa saja. Sebab infrastruktur merupakan salah satu kriteria yang menjadi daya tarik bagi investor untuk memberikan modalnya. 

"Ini terjadi karena jerih payah dari pemerintahan sebelumnya, Pak Jokowi sama Jusuf Kalla, dalam membangun infrastruktur yang masif dari Aceh sampai Papua," jelas Bahlil.

Pembangunan infrastruktur yang lebih merata juga membuat Kementerian Investasi lebih mudah untuk mencapai target yang diberikan Presiden. Selain kuantitas, Jokowi mengharapkan investasi yang masuk ke Indonesia juga memiliki kualitas yang baik. 

"KPI (Key Performance Indeks) kami investasi berkualitas, cirinya adalah keseimbangan antara Jawa dan luar Jawa," ucapnya.

 

Untuk negara yang menjadi investor Indonesia pada 2021 ini juga berkembang lebih beragam. Investor terbanyak masih dari Singapura dengan USD 9,3 miliar, kemudian secara berurutan Hong Kong (USD 4,6 miliar), Cina (USD 3,1 miliar), Amerika Serikat (USD 2,5 miliar), dan Jepang (USD 2,2 miliar).

Selain itu, terdapat Belanda, Korea Selatan, Malaysia, Bermuda, dan Swiss yang memberikan investasi di bawah USD 2 miliar.

Berdasarkan provinsi di Indonesia, Sulawesi Tengah memperoleh penanaman modal asing terbanyak, sebesar USD 1,32 miliar. Kemudian diikuti Jawa Barat (USD 1,27 miliar), DKI Jakarta (USD 1,21 miliar), Riau (USD 1,02 miliar), serta Maluku Utara (USD 0,75 miliar).

Menurut laporan Asian Development Bank (ADB) pada 2019, Indonesia menempati peringkat empat sebagai negara tujuan investasi asing di Asia. Total investasi asing, termasuk merger dan akusisi perusahaan, di Indonesia mencapai US$ 42,6 miliar sepanjang 2018.

Reporter: Ashri Fadilla
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.
Advertisement

Artikel Terkait