Tidak Hanya di Jakarta, Fashion Week Dihentikan Atas Nama Ketertiban

Aryo Widhy Wicaksono
28 Juli 2022, 12:15
Aktris Gisella Anastasia dan Jessica Inskandar berjalan memperagakan busana di kawasan Stasiun BNI City, Jakarta, Senin (25/7/2022).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Aktris Gisella Anastasia dan Jessica Inskandar berjalan memperagakan busana di kawasan Stasiun BNI City, Jakarta, Senin (25/7/2022).

Ketika Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, semakin mendapatkan popularitas, fenomena ini menular ke sejumlah daerah lain di Indonesia.

Serupa dengan di Jakarta, sejumlah anak muda menjadikan kawasan pusat kota di daerah mereka sebagai lokasi berkumpul, dan zebra cross menjadi panggung ekspresi gaya berbusana.

Advertisement

Di kawasan Bogor, Jawa Barat, para pemuda memilih Tugu Kujang yang berada di pertigaan seberang Kampus Institut Pertanian Bogor di Baranangsiang. Sedangkan di Bandung, Jalan Braga dan Asia Afrika menjadi lokasi pilihan.

Begitu juga di beberapa daerah Jawa Timur. Di Surabaya, Jalan Tunjungan di depan Gedung Siola menjadi catwalk. Beralih ke Malang, unjuk street fashion digelar di kawasan Kampoeng Kayutangan Heritage. Sedangkan, para pemuda Madiun menggelarnya di zebra cross depan Plaza Madiun.

Tak hanya di Pulau Jawa, demam Citayam Fashion Week juga sampai ke kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Landmark yang menjadi catwalk adalah zebra cross di sekitar Jam Gadang.

Satu lagi kesamaan dari beberapa aksi fashion week jalanan ini adalah bagaimana mereka ditertibkan oleh aparat keamanan.

Di Jakarta, Polres Metro Jakarta Pusat menutup sementara lokasi Citayam Fashion Week di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas. Alasannya, mengakibatkan kemacetan panjang hingga empat kilometer di Jalan Jenderal Sudirman.

Menyitir Kantor Berita Antara, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris besar Polisi Komarudin, menjelaskan lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman ke arah utara tersendat dari kawasan Dukuh Atas hingga Semanggi dan Senayan.

Menurut dia, penutupan sementara terhadap zebra cross di Jalan Tanjung Karang merupakan upaya normalisasi kemacetan. Menurutnya, kemacetan yang terjadi akibat aktivitas terkait Citayam Fashion Week ini sudah menjadi kebiasaan selama empat hari berturut-turut, sejak Jumat (22/7) pekan lalu.

"Begitu kita melakukan penutupan sementara, dalam waktu kurang lebih setengah jam, bisa dinormalkan lagi," kata Komarudin di Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu (27/7).

Kemacetan terjadi karena membludaknya masyarakat yang berkumpul, tidak hanya untuk peragaan busana, tetapi juga terdapat fotografer dan pembuat konten di media sosial menyatu di kawasan ini.

Akhirnya, fungsi trotoar dan zebra cross untuk pejalan kaki menjadi terganggu. Bahkan, jalur pedestrian dan sepeda juga dipenuhi parkir motor liar.

Petugas gabungan dari Kepolisian, Satpol PP hingga Dinas Perhubungan DKI Jakarta Pusat akhirnya juga menertibkan kendaraan yang parkir sembarangan. "Kita lakukan penertiban dan kita kembalikan fungsinya pedestrian itu," kata dia.

Begitu juga di Surabaya, atas nama ketertiban, kegiatan Tunjungan Fashion Week dihentikan. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi melalui akun Instagram resminya, menjelaskan alasan Pemerintah Kota Surabaya terpaksa melakukan itu.

Menurutnya, penertiban dilakukan untuk kebaikan bersama, yaitu menjaga kenyamanan pengguna jalan, dan aktivitas yang tidak menimbulkan kemacetan. "Ini bukan soal tidak pro kreasi atau pro kreasi khas anak muda," ujarnya pada akun Instagram miliknya, yang dikutip Kamis (28/7).

Halaman:
Reporter: Antara, Intan Nirmala Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement