Kesaksian Aremania Korban Selamat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Aryo Widhy Wicaksono
2 Oktober 2022, 21:46
Kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan sepak bola Antara vs Persebaya
Antara/Ari Bowo Sucipto
Kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan sepak bola Antara vs Persebaya

Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10), setelah berakhirnya pertandingan Liga 1 antara Arema FC dengan Persebaya Surabaya, menyisakan duka dengan ratusan suporter tewas.

Jumlah korban tewas hingga saat ini masih berbeda-beda, kepolisian mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat tragedi ini mencapai 127 jiwa per Minggu pagi (2/10). Kementerian Kesehatan menyatakan jumlahnya mencapai 129 orang, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kabupaten Malang, menyebut jumlahnya telah mencapai 174 korban tewas.

Awal Kericuhan

Berdasarkan kesaksian Dadang Indarto, salah satu Aremania, julukan bagi pendukung Arema FC, peristiwa ini bermula setelah dua suporter melompati pagar dan memasuki lapangan. Kedua suporter tersebut pun langsung dihalau aparat keamanan.

Ketika itu terjadi, para pemain Persebaya Surabaya telah pergi meninggalkan lapangan dengan naik kendaraan taktis barracuda milik kepolisian. Tindakan ini dilakukan karena setelah pertandingan selesai, mereka langsung dihujani botol dan gelas plastik kemasan air mineral dari arah tribun penonton.

Setelah itu, tampak beberapa Aremania turut turun ke lapangan. Namun, mereka tidak menyerang pemain maupun ofisial dari tim Persebaya. Mereka menyasar kepada pemain dan ofisial tim kesayangannya.

"Supoter turun ke lapangan tidak bermaksud menyerang pemain Persebaya, kalau melempari dengan botol Aqua iya," jelasnya kepada Katadata.co.id, Minggu (2/10).

Di mata Dadang, meski beberapa suporter memasuki lapangan, kondisi di tribun penonton tidak ricuh. Sebab suporter yang memenuhi tribun masih tenang dan beberapa pergi dengan kecepatan normal menuju pintu keluar stadion.

Namun dia tak tahu, mengapa tiba-tiba aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. Kondisi ini yang pada akhirnya menimbulkan kepanikan.

"Paling parah tribun nord (utara), itu beberapa kali ditembakan gas air mata," ucap Dadang yang menyaksikan peristiwa ini dari tribun selatan.

Aremania Berdesak-desakan

Untuk menghindari pedihnya efek gas air mata, suporter pun berhamburan mencari pintu keluar. Termasuk Dadang dan beberapa rekannya sesama Aremania.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...