Aliansi Petani Prediksi Produksi Beras Nasional Turun 25 Ton di 2023

Nadya Zahira
21 Oktober 2022, 18:48
Buruh tani memanen padi di kawasan desa Blang Jaro, Kecamatan Indra Puri, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (18/10/2022).
ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.
Buruh tani memanen padi di kawasan desa Blang Jaro, Kecamatan Indra Puri, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (18/10/2022).

Produksi beras Indonesia diprediksi turun sekitar 25 juta ton pada tahun depan, akibat pengaruh iklim. Aliansi Petani Indonesia (API) berharap pemerintah dapat mengantisipasi kekurangan ini, agar kebutuhan beras nasional dapat tercukupi. 

Menurut Sekjen API Muhamad Nurudin, berkurangnya produksi beras nasional salah satunya diakibatkan gagal panen karena banjir. "Saya pikir di tahun depan kita akan jauh berkurang 20 persen," ujarnya di Jakarta, Jumat (21/10).

Faktor lain yang turut mempengaruhi jumlah produksi adalah setiap tahun luasan lahan panen berkurang. Dia memperkirakan Indonesia harus mengimpor beras tahun depan.

Tanpa adanya impor beras, dia menilai sulit bagi pemerintah memenuhi kebutuhan nasional. Kemudian, dengan adanya permintaan masyarakat, Nurudin khawatir akan berdampak pada kenaikan harga beras. Kondisi ini justru membuka praktik penyelundup impor beras menjadi tidak terkontrol. 

"Diformulasi supaya enggak ada impor selundupan, ya jujur aja bahwa faktor iklim menurunkan produktivitas padi secara nasional, mau enggak mau kita harus impor beras untuk mencegah lonjakan harga pangan itu," jelas Nurudin. 

Persoalan lain yang akan mempengaruhi harga adalah kenaikan pada biaya produksi beras. Kenaikan tersebut disebabkan adanya perubahan harga BBM yang naik sejak September lalu, "Berdampak terhadap sisi tenaga kerja yang naik sekitar 5-10 persen. Saat ini transport jadi naik sekitar Rp10-15 ribu, namun petani masih maklum," jelasnya. 

Di sisi lain, stok beras saat ini juga sedang anjlok. Berdasarkan catatan API, dari 2 juta ton stok beras dengan operasi subsidi, hanya akan menghasilkan 500 ribu sampai 1,5 juta ton. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...