Menhub: Usai KTT G20 Bus Listrik Merah Putih jadi Transportasi Massal
Untuk mempermudah akses dan mobilitas selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pemerintah akan menyediakan bus listrik Merah Putih, sebagai angkutan pengumpan (shuttle) untuk melayani para delegasi dan peserta konferensi.
Menjelang pelaksanaan forum tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memeriksa sarana bus listrik, untuk memastikan operasional bus listrik dengan mayoritas komponen buatan dalam negeri ini dapat berjalan baik.
“Ini merupakan hasil perjuangan kita, dan menjadi kebanggaan kita di momen G20 ini,” ujar Menhub, melalui keterangan resmi di Bali, Kamis (10/11).
Menurutnya, bus ini terwujud berkat kolaborasi antara Kemenhub, Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi, Industri Kereta Api (INKA), dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
Usai pergelaran G20, ke depannya bus listrik ini akan digunakan sebagai angkutan massal di kota Bandung, Surabaya, serta Bali. Melalui program buy the service (BTS) dari Kemenhub, nantinya bus listrik akan dioperasikan DAMRI.
Penyediaan kendaraan listrik untuk G20 menjadi bagian dari komitmen Indonesia untuk mewujudkan transisi energi, dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan. Jumlah keseluruhan kendaraan listrik yang akan ikut ambil bagian dalam G20 mencapai 1.452 unit.
Adapun jadwal operasional yang direncanakan untuk bus listrik di KTT G20 adalah pada 11 - 17 November 2022, dari pukul 06.00 WITA hingga pukul 22.00 WITA.
