Korban Tewas Gempa Turki - Suriah Tembus 46.000 Orang

Aryo Widhy Wicaksono
19 Februari 2023, 13:44
Gempa Turki
NPR
Gempa Turki

Otoritas mencatat lebih dari 46.000 orang menjadi korban tewas dalam gempa Turki dan Suriah. Jumlah korban diperkirakan akan meningkat, jika melihat dampak kerusakan dengan sekitar 345.000 apartemen telah hancur, dan banyak orang yang masih hilang.

Memasuki hari ke-12 setelah gempa bumi dengan magnitudo 7,8 mengguncang pada 6 Februari lalu, tim SAR berhasil menyelamatkan tiga orang, termasuk seorang anak, dari puing-puing di Kota Antakya, Hatay, wilayah di selatan Turki.

Menyitir laporan Reuters, seorang ibu dan ayahnya selamat, tetapi sang anak meninggal karena dehidrasi setelah berhasil dikeluarkan dari reruntuhan. Sementara kakak perempuan dan saudara kembarnya tidak berhasil diselamatkan.

"Kami mendengar teriakan saat kami menggali hari ini satu jam yang lalu. Saat kami menemukan orang yang masih hidup, kami selalu bahagia," kata anggota tim penyelamat, Atay Osmanov, seperti dikutip Reuters, Minggu (19/2).

Kepala Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD), Yunus Sezer, mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan sebagian besar akan dihentikan pada Minggu (19/2) malam.

Korban tewas di Turki telah mencapai 40.642 dan tetangganya Suriah melaporkan lebih dari 5.800 kematian.

Ketika Turki berupaya untuk mengelola bencana terburuknya, kekhawatiran tumbuh terhadap para korban tragedi di Suriah. Program Pangan Dunia atau World Food Programme (WFP), sebuah badan PBB yang mengurusi bantuan pangan, menekan pihak berwenang di kawasan barat laut Suriah untuk berhenti memblokir akses ke daerah tersebut, karena WFP berusaha memberikan bantuan kepada ratusan ribu orang. 

Berbicara kepada Reuters di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, Jerman, Direktur WFP David Beasley mengatakan pemerintah Suriah dan Turki telah bekerja sama dengan sangat baik, tetapi operasinya terhambat di barat laut Suriah.

Badan itu pekan lalu mengatakan kehabisan stok bantuan di sana, dan menyerukan agar lebih banyak jalur penyeberangan perbatasan dibuka dari Turki.

“Masalah yang kami hadapi [adalah] operasi lintas garis ke Suriah barat laut di mana otoritas Suriah barat laut tidak memberi kami akses yang kami butuhkan,” kata Beasley.

"Itu menghambat operasi kami. Itu harus segera diperbaiki," ungkapnya.

Kondisi Kesehatan Masyarakat

Selain upaya penyelamatan, petugas medis dan ahli kesehatan menyuarakan keprihatinan atas risiko penyebaran infeksi, terutama di daerah yang terdapat puluhan ribu bangunan runtuh, sehingga menyebabkan infrastruktur sanitasi di kawasan tersebut turut rusak.

Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, mengatakan meskipun telah terjadi peningkatan kasus infeksi usus dan saluran pernapasan atas, jumlahnya tidak menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat secara umum.

"Prioritas kami sekarang adalah melawan kondisi yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit menular," kata Koca dalam konferensi pers di provinsi Hatay selatan, seperti dikutip Reuters, Sabtu (18/2).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...