Top News: Strategi Bisnis Garuda Indonesia, Porsi EBT Salip Batu Bara
Dalam upaya menyehatkan keuangan PT Garuda Indonesia, Tbk. (GIAA) tengah mencari investor di samping Penyertaan Modal Negara atau PMN. Pada awal Februari, berembus isu adanya dua investor asal Timur Tengah yang berkomitmen memberikan investasi.
Mereka adalah Emirates dan Etihad, masing-masing merupakan maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab. Emirates milik pemerintah Dubai, sedangkan Etihad pemerintah Abudhabi.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, memberikan penjelasan mengenai posisi strategi bisnis Badan Usama Milik Negara (BUMN) tersebut.
Penjelasan Irfan menjadi salah satu berita terpopuler atau top news Katadata.co.id pada Rabu (12/4).
1. Dirut Garuda Jawab Soal Investasi Etihad dan Emirates: Itu Misleading
Emirates dan Etihad dikabarkan bakal menjadi investor baru yang potensial bagi Garuda Indonesia. Kementerian BUMN sebelumnya membidik investor asing dengan target pendanaan mencapai US$ 300 hingga US$ 400 juta atau setara Rp 5,94 triliun.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyebut informasi tersebut tidaklah akurat. "Itu misleading," kata Irfan dalam wawancara khusus bersama Katadata.co.id, dikutip Rabu (12/4).
Irfan bercerita, saat Garuda Indonesia memulai restrukturisasi, perusahaan mempunyai wacana untuk melakukan restrukturisasi melalui dua tahap.
Pertama, dengan melakukan aksi korporasi penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue oleh pemerintah. Kedua, yaitu pemerintah melepaskan sahamnya untuk mengundang investor. Dari kedua hal itu, ada harapan untuk mendapat suntikan dana ke Garuda Indonesia.
2. IHSG Bisa Naik Lagi, Analis Kompak Rekomendasikan Saham GOTO dan BMRI
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan melanjutkan kenaikan pada perdagangan Rabu (12/4) ini. Phintraco Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG berada dalam rentang 6.820 hingga 6.835.
Dalam risetnya, katalis positif pergerakan IHSG berasal dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Indonesia ke 123,3 di Maret 2023 dari 122,4 di Februari 2023 yang lalu. IKK di atas 100 menunjukkan kondisi yang positif. Di mana artinya, IKK Indonesia bertahan di atas level 120 sejak Januari 2023
Dari eksternal, pelaku pasar mengantisipasi data inflasi Amerika Serikat (AS) yang diproyeksikan turun ke 5,2% secara tahunan di Maret 2023. Akan tetapi inflasi inti diperkirakan naik 10 bps ke 5,6%.
3. Garuda Indonesia Belum akan Bagi Dividen Meski Untung di 2022
PT Garuda Indonesia, Tbk. (GIAA) belum akan membagikan dividen kepada pemegang saham untuk tahun buku 2022. Padahal, Garuda Indonesia membukukan laba bersih sebesar US$ 3,73 miliar atau setara dengan Rp 55,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.968,65/US$) sepanjang 2022.
Dari segi pendapatan, perseroan meraih US$ 2,1 miliar. Jumlah ini naik 57% dari pencapaian tahun sebelumnya yakni US$ 1,33 miliar.
Namun demikian, kinerja Garuda Indonesia sepanjang 2022 juga diuntungkan adanya restrukturisasi utang. Sepanjang tahun lalu, perusahaan mendapatkan pendapatan dari restrukturisasi utang sebesar US$ 2,85 miliar, serta keuntungan dari restrukturisasi pembayaran sebesar US$ 1,38 miliar.
4. Garuda Indonesia Siapkan Sejumlah Strategi untuk Angkat Harga Saham
Emiten maskapai penerbangan BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melakukan sejumlah strategi untuk meningkatkan harga saham perusahaan. Melansir dari data RTI, saham Garuda Indonesia turun 64,71% secara tahunan. Bahkan tiga bulan di 2023, sahamnya sudah merosot 58,86% dan secara mingguan masih memperlihatkan penurunan 6,49%.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya akan membereskan dari sisi fundamental. Menurutnya sebuah perusahaan bisa membangun cerita yang baik apabila fundamental sebuah perusahaan sudah benar.
Kedua, Garuda Indonesia akan selalu menyampaikan kondisi atau pun situasi perusahaan yang sebenarnya ke pelaku bursa sendiri. Apalagi, Garuda ini satu-satunya industri maskapai udara milik pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga menurut Irfan tidak ada komparasi.
5. Riset: Porsi EBT Sukses Salip Batu Bara dalam Bauran Energi Global
Lembaga think tank global, EMBER, mencatat porsi energi baru terbarukan atau EBT global pada akhir 2022 naik menjadi 39%, menyalip batu bara yang sebesar 36%. Hal ini terutama didorong oleh pertumbuhan tenaga surya dan angin hingga porsinya mencapai 12% dari total pasokan listrik dunia, naik dari 10% pada 2021.
“Kita berada di dekade penentuan untuk masa depan iklim, dan ini adalah titik awal berakhirnya era bahan bakar fosil. Kita sedang menuju era energi bersih,” kata Małgorzata Wiatros-Motyka, penulis laporan EMBER Global Electricity Review 2023, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/4).
Mengacu pada laporan tersebut, pembangkit listrik tenaga surya tumbuh hingga 24% atau setara penambahan 245 terawatt hour (TWh) pada 2022. Sementara tenaga angin naik 17% atau 312 TWh. Kenaikan kapasitas pembangkitan listrik surya dan angin tersebut mampu memenuhi 80% permintaan listrik global.
Kenaikan pembangkit EBT tersebut juga membatasi pertumbuhan tenaga batu bara menjadi hanya 1,1% atau setara 108 TWh. Di sisi lain, pembangkit berbahan bakar gas turun tipis 0,2% atau 12,3 TWh.