Twitter PHK 50% Karyawan, Elon Musk Ungkap Rugi $4 Juta per Hari

Aryo Widhy Wicaksono
5 November 2022, 09:42
Ilustrasi, media sosial Twitter.
Freepik
Ilustrasi, media sosial Twitter.

Twitter akhirnya memutuskan untuk memberhentikan 3.700 pekerja mereka pada Jumat (4/11). Menurut pemilik baru Twitter, Elon Musk, keputusan ini diambil sebagai jalan terakhir karena perusahaan mengalami kerugian.

"Sayangnya tidak ada pilihan ketika perusahaan merugi lebih dari $4 juta/hari," tulis Musk dalam akun Twitter pribadinya, Sabtu (5/11).

Setiap orang yang keluar akan mendapatkan 3 bulan pesangon. "50% lebih banyak dari yang diwajibkan secara hukum," tambah Musk.

Menyitir laporan Reuters, jumlah PHK ini merupakan 50% dari jumlah keseluruhan karyawan yang bekerja di perusahaan yang telah berdiri selama 16 tahun.

Berdasarkan unggahan Twitter para staf perusahaan yang dikutip Reuters, PHK terjadi kepada banyak divisi, dari divisi komunikasi, tim pengelola moderasi konten, hak asasi manusia dan etika pembelajaran mesin.

Jumlah PHK berdampak lebih kecil kepada tim yang bertanggung jawab mencegah penyebaran informasi keliru.

"Twitter mengalami penurunan pendapatan yang besar, karena kelompok aktivis menekan pengiklan, meskipun tidak ada yang berubah dengan moderasi konten dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk menenangkan para aktivis," tulis Musk dalam cuitan lainnya.

Sebelumnya Musk juga dikabarkan mengarahkan tim Twitter untuk melakukan penghematan biaya infrastruktur tahunan hingga US$ 1 miliar atau setara Rp 15,7 triliun. Kini, dia tercatat sebagai CEO dan direktur satu-satunya.

Pada hari pertamanya setelah membeli Twitter, Musk langsung memecat CEO Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer (CFO) Ned Segal, serta Kepala Urusan Hukum dan Kebijakan Vijaya Gadde. Musk menuduh ketiganya menyesatkan dirinya dan investor Twitter terkait jumlah akun palsu. 

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...