IHSG Hari Ini Diramal Menguat, Saham Properti Bisa Jadi Pilihan

Cahya Puteri Abdi Rabbi
20 Juni 2022, 06:05
Pegawai melintas di dekat monitor pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/12/2021).
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Pegawai melintas di dekat monitor pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/12/2021).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (20/6) berpotensi menguat. Indeks diperkirakan bergerak di rentang 6.888 - 7.074. Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 1,61% di level 6.936,967 pada akhir perdagangan 17 Juni 2022.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan bahwa, konsolidasi wajar pada awal pekan masih terlihat dalam pola gerak IHSG hingga saat ini. Adapun, pergerakan IHSG masih berpotensi diwarnai oleh tekanan yang dipengaruhi oleh pergerakan pasar global.

"Namun, kondisi stabilnya perekonomian dalam negeri yang terlihat dari data terlansir dam pembagian dividen oleh emiten masih mampu menopang pola gerak IHSG, dan dapat mendorong minat investasi, ," kata William dalam risetnya, dikutip Senin (20/6).

William merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG diperkirakan masih dalam tren turun karena berada di bawah garis MA-20. Jika hari ini IHSG melemah kembali di bawah level 6.884, maka IHSG dapat melanjutkan penurunan menuju Fibonacci retracement 61,8% dari wave B di level 6.795.

"Namun demikian, IHSG berpeluang mengalami rebound ke level 7.010 sebelum melanjutkan pergerakan menurunnya," kata Ivan.



Titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.010, 7.131 dan 7.258, sedangkan titik support ada di posisi 6.884, 6.795 dan 6.670.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.


Ivan merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) di rentang harga 3.800-3.950.

Ia juga menyarankan buy on weakness pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) di rentang harga 6.500-6.650. Aksi buy on weakness juga disarankan pada PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) di rentang harga 4.420-4.520.

Kemudian, Ivan menyarankan untuk hold atau buy on weakness pada saham PT Timah Tbk (TINS) di rentang harga 1.690-1.710. Ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di rentang harga 2.800-2.850.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...