Sri Mulyani: Kampus STAN Dulu Tempat Main Kambing, Sekarang Lebih Baik

Kampus Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) dinilai telah bertransformasi secara signifikan selama belasan tahun terakhir. Menteri Keuangan Sri Mulyani menceritakan bagaimana kondisinya 17 tahun silam, yang menjadi tempat bermain kambing.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri Dies Natalis ke-VII PKN STAN, Jumat (29/7). Dalam sambutannya, ia bercerita pengalamannya pertama kali berkunjung ke kampus yang berlokasi di Bintaro, Tangerang Selatan, saat dirinya menjadi Menteri Keuangan pada 2005.
"Waktu saya diundang ke PKN STAN waktu itu, isinya kambing. Kampus anda tidak sekeren ini, alang-alang di mana-mana, kambing masuk, entah tidak jelas pagarnya," ujarnya.
Fasilitas kampus STAN belasan tahun silam sangat minim, sehingga tampak tidak layak sebagai tempat untuk menimba ilmu. Meski demikian, lulusan STAN berkualitas, sekalipun mereka mengenyam pendidikan di lingkungan serba terbatas.
Sri Mulyani pun mencontohkan Helmi Yahya, pembawa acara serta mantan Direktur Utama TVRI, sebagai salah satu alumni yang ia nilai cukup berhasil, meski lulus dengan kondisi tersebut. Helmi yang kini menjabat sebagai Ketua Ikatan Alumni STAN terlihat turut hadir pada acara Dies Natalis ini.
Kini perbedaannya cukup kontras, sudah terdapat fasilitas laboratorium, auditorium, perpustakaan hingga akses internet. Semua fasilitas itu belum ada saat dirinya pertama kali berkunjung ke STAN. Menyadari fasilitas yang terbatas, Sri Mulyani mendorong agar transformasi fisik di kampus STAN terus dilakukan.
Bendahara negara itu menekankan, perbaikan terhadap fasilitas dapat mendukung peningkatan kompetensi, profesionalisme, ilmu pengetahuan, serta berbagai keahlian lulusan STAN. Dengan begitu, para alumni bisa memenuhi kebutuhan keahlian di bidang keuangan negara.
"Saya akan tagih kalau suasananya sudah baik, harusnya hasilnya seribu kali lebih baik dari pak Helmy. Tapi kalau anda hasilnya sepersepuluh dari yang dulu, ya mungkin kampusnya dijelekin lagi aja," ujarnya.
Bukan hanya persoalan perkembangan fisik, Sri Mulyani juga mengingatkan kepada para mahasiswa STAN soal pentingnya transformasi karakter. STAN perlu menjadi tempat untuk membentuk calon penggawa keuangan negara yang memiliki integritas dan tidak kompromis.
"Kalau bendahara negara tidak bisa dipercaya, dimana anda melihat uang negara mulai gatel otak, pikiran, dan hatinya, kemudian ambil uangnya dikit-dikit, maka anda gagal," kata Sri Mulyani.