Modal Asing Masuk Rp 4,6 Triliun, Rupiah Ditutup Perkasa 14.834/US$

Abdul Azis Said
29 Juli 2022, 17:13
Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Petugas menghitung uang dolar AS di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Investor asing mulai kembali masuk ke pasar keuangan domestik pekan ini, dengan total beli neto oleh nonresiden mencapai Rp 4,6 triliun selama perdagangan 25-28 Juli. Kembalinya dana asing diikuti penguatan rupiah terutama menjelang penutupan pekan ini, dengan semakin menjauhi level Rp 15.000/US$.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono memberikan rincian, terdapat modal asing yang masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3,28 triliun. Selain itu, nonresiden beli neto di pasar saham sebesar Rp 1,32 triliun.

"Berdasarkan data settlement sampai dengan 28 Juli 2022, nonresiden jual neto Rp 138,95 triliun di pasar SBN, dan beli neto Rp 57,85 triliun di pasar saham," kata Erwin dalam keterangan resminya, Jumat (29/7).

Persepsi risiko investasi yang tercermin dari premi credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke level 123,66 bps per 28 Juli 2022, dari 135,54 bps per 22 Juli 2022. Imbal hasil alias yield SBN benchmark 10 tahun turun ke level 7,21% pada hari ini, menyusul penurunan yield US Treasury 10 tahun ke level 2,68% pada hari sebelumnya.

Kembalinya modal asing masuk ke pasar domestik juga diikuti penguatan nilai tukar. Rupiah parkir di level Rp 14.834 per dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini. Kurs garuda menguat 180 poin atau 1,2% dalam sepekan. 

Rupiah terus menguat sejak awal pekan meski sempat melemah pada hari Rabu (27) jelang pertemuan pembuat kebijakan bank sentral AS, The Fed, yang diperkirakan bakal kembali mengerek bunga agresif. Saat itu, rupiah turun ke level 14.990 per dolar, tetapi kemudian berbalik melemah ke Rp 15.010.

Namun, pelemahannya hanya sesaat. Rupiah selanjutnya menguat signifikan dan kemudian ditutup di level Rp 14.992 per dolar AS pada perdagangan kemarin. Analis Bank Mandiri, Reny Eka Putri, menyebut kenaikan bunga The Fed sebesar 75 bps yang diumumkan pada Kamis dini hari sudah diantisipasi dan sesuai ekspektasi pasar.

"Kenaikan bunga The Fed yang sudah priced in, disertai pernyataan The Fed yang mengindikasikan kenaikan suku bunga yang lebih moderat ke depan, serta pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang menilai AS belum akan mengalami resesi, menjadi sentimen yang direspon positif oleh pasar," kata Reny kepada Katadata.co.id.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...