8 Dari 10 CEO Berencana Kurangi SDM untuk Hadapi Resesi

Aryo Widhy Wicaksono
16 Oktober 2022, 14:24
Mendung menyelimuti kawasan Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta, Sabtu (15/10/2022).
Mendung menyelimuti kawasan Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta, Sabtu (15/10/2022).

Perekonomian global pada 2023 diprediksi akan suram. International Monetary Fund (IMF) memperkirakan 31 negara akan mengalami resesi. IMF juga memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global tahun depan dari 2,9% menjadi 2,7%.

Para CEO perusahaan di dunia juga memiliki pandangan yang sama, 9 dari 10 CEO percaya resesi akan terjadi dalam 12 bulan ke depan. Meski begitu, tiga dari lima (58 persen) merasa resesi akan terjadi dalam jangka pendek dan memiliki efek ringan. Bahkan 76 persen mengaku sudah memiliki rencana untuk menghadapinya.

Advertisement

"Diuji oleh tantangan besar secara berurutan seperti pandemi global, tekanan inflasi, dan ketegangan geopolitik, mendorong para CEO, yang disurvei pada Outlook CEO 2022 kami, yakin terhadap ketahanan perusahaan mereka dan relatif optimis dalam prospek pertumbuhan mereka sendiri," tulis CEO KPMG, Bill Thomas, dalam hasil survei yang dikutip Minggu (16/10).

Untuk bertahan menghadapi resesi, 80 persen di antara responden, atau 8 dari 10 CEO, telah atau akan mempertimbangkan untuk mengurangi sumber daya mereka di perusahaannya dalam enam bulan ke depan. Tak hanya itu, 75 persen CEO telah atau berencana untuk menunda proses perekrutan pegawai baru.

Tetapi ketika para CEO melihat rencana jangka panjang, 79 persen mengharapkan jumlah karyawan di organisasi mereka meningkat selama 3 tahun ke depan.

CEO masih berinvestasi pada tenaga kerja yang ada, dengan setengahnya saat ini berfokus pada peningkatan produktivitas.

Walaupun memiliki rasa optimisme tinggi, mereka juga realistis melihat tantangan ke depan. Sekitar tujuh dari sepuluh (73 persen) CEO percaya resesi akan meningkatkan pertumbuhan yang diantisipasi selama 3 tahun ke depan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement