Kenaikan Harga BBM Kehilangan Momentum

Image title
Oleh
13 Mei 2013, 11:11
BBM KATADATA | Arief Kamaludin
BBM KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Pemerintah tidak hanya berniat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menjadi Rp 6.000 per liter. Rencananya, mulai Juli nanti, pemerintah juga akan membatasi pembelian BBM bersubsidi bagi kendaraan pribadi. Mobil pribadi hanya boleh membeli BBM bersubsidi maksimal 3 liter per hari, sedangkan konsumsi sepeda motor paling banyak dibatasi 0,7 liter sehari.

Jika dua kebijakan ini diterapkan sekaligus, kenaikan inflasi tak terelakan. Apalagi, pemerintah telah kehilangan momen waktu yang tepat untuk mengambil kebijakan ini. Pada bulan Juni, Juli, dan Agustus, inflasi bakal melesat karena ada tahun ajaran baru sekolah, bulan puasa dan Lebaran.

Menurut Destry Damayanti, Kepala Ekonom Bank Mandiri, bila harga BBM bersubsidi naik 3020saja, akan ada tambahan inflasi 2,4 persen. Apalagi, jika pemerintah menerapkan pembatasan konsumsi BBM. Bahkan, beban masyarakat diperkirakan akan bertambah berat dengan adanya kenaikan tarif dasar listrik.

Menurut Andrinof Chaniago, pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, bila kebijakan tersebut dijalankan secara bersamaan, bisa menyulut gejolak sosial masyarakat. Unjuk rasa akan terjadi di mana-mana dan mengancam keamanan negara.

Di sisi lain, pembatasan pembelian BBM bersubsidi rawan praktik penyimpangan. Sopir angkutan umum bisa bolak balik ke SPBU untuk mengisi BBM untuk dijual ke penadah. Komaidi Notonegoro, pengamat energi dari Reforminer Institute mengatakan, pemerintah harus bisa menjelaskan kalau kebijakan ini bukan semata menghemat fiskal, tapi juga energi.

Reporter: Muhammad Kahfi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...