DPR Setujui Dana Kompensasi Kenaikan Harga BBM
KATADATA ? Pimpinan DPR menyetujui rencana penyaluran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dana yang dianggarkan sebesar Rp 13-14 triliun untuk sekitar 15,5 juta rumah tangga atau mencakup 62-65 juta penduduk dengan rata-rata pendapatan US$ 1-2 per hari atau sekitar Rp 584 ribu per bulan. BLSM akan disalurkan dalam jangka waktu empat atau lima bulan, melalui kantor-kantor PT Pos Indonesia (Persero).
Harga BBM bersubsidi jenis premium akan dinaikkan menjadi Rp 6.500 per liter, sedangkan solar akan naik menjadi Rp 5.500 per liter. Dari kenaikan ini, negara memiliki potensi penghematan sekitar Rp 37 triliun.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan, "Pimpinan DPR setuju adanya BLSM asalkan waktunya tidak terlalu lama, cukup sekitar tiga sampai lima bulan. Jika diberikan selama satu tahun, hal itu berpotensi dimanfaatkan untuk kepentingan pihak tertentu menjelang Pemilu 2014". Dengan memperpendek waktu pembagian bantuan langsung tunai ini, diharapkan tidak ada kepentingan politis terkait upaya memenangi Pemilu 2014. Program BLSM itu akan dimasukkan dalam RAPBN perubahan yang akan diajukan ke DPR hari ini.
Menurut Marzuki Alie dari Fraksi Partai Demokrat, Dewan berpendapat kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi pilihan pahit yang harus diambil untuk menyelamatkan APBN dan kepentingan alokasi anggaran yang lebih berpihak pada kepentingan rakyat. Gejolak sosial akibat keterlambatan pasokan premium di sejumlah wilayah dan kekurangan pasokan solar telah membuktikan bahwa krisis energi akhirnya berdampak pada ketahanan energi dan mengancam stabilitas semua aspek kehidupan nasional. Karena itu, Dewan mengingatkan pemerintah agar tidak ragu-ragu dan segera mengambil keputusan.
