Semen Indonesia Cari Pinjaman Baru Rp 5 Triliun

Image title
Oleh
22 Mei 2013, 11:12
Semen
KATADATA
KATADATA

KATADATA ? PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mencari tambahan pinjaman sekitar Rp 5 triliun dari dalam dan luar negeri. Seluruh pinjaman itu digunakan untuk mendanai pembangunan dua pabrik semen baru di Padang dan Rembang dengan total investasi Rp 7 triliun.

Dari jumlah itu, sebanyak Rp 3-4 triliun didanai dari Export Credit Agency (ECA), pinjaman dari bank domestik sebesar Rp 1 triliun, dan sisanya dari kas internal perseroan. Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan, perseroan telah mengirimkan proposal pinjaman ke beberapa ECA yang berbasis di Eropa. ECA Eropa dipilih karena mesin pabrik akan diimpor dari wiayah itu. Disamping itu, bunganya rendah dan dapat dikonversi ke rupiah.

Saat ini, kapasitas terpasang Semen Indonesia mencapai 25 juta ton per tahun, terbesar di Tanah Air. Perseroan menjadi pemimpin pasar semen domestik dalam beberapa tahun terakhir.

Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengaatakan akan terus berekspansi dengan membangun pabrik baru dan mengakuisisi perusahaan semen. Semen Indonesia juga akan melebarkan sayap ke Asean. Setelah mengakuisisi 7020saham produsen semen di Vietnam, Semen Indonesia berniat masuk ke Myanmar dengan membangun pabrik berkapasitas 1 juta ton setahun.

Hingga April 2013, penjualan semen domestik naik 8,6 persen menjadi 18,1 juta ton. Semen Indonesia berhasil meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 43,7 persen dari sebelumnya 39,9 persen. Sebaliknya, pangsa pasar PT Holcim Indoneisa dan PT Indocement Tunggal Prakarsa turun masing-masing menjadi 14,4 persen dan 31 persen. Kedua produsen semen yang dikendalikan perusahaan asing itu kesulitan menggenjot produksi, karena pabrik mereka sudah beroperasi penuh.

Advertisement
Reporter: Muhammad Kahfi
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement