Rupiah Kian Tertekan, BI Intervensi
KATADATA ? Bank Indonesia melakukan intervensi untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang belakangan ini mulai tertekan. ?BI melakukan intervensi menjaga nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental perekonomian,? kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Nusa Dua, Bali, kemarin (30/5).
Dua faktor yang menyebabkan rupiah melemah antara lain pasar yang merespons kebijakan bank sentral Amerika Serikat. Selain itu, ?Permintaan korporasi meningkat menjelang akhir bulan,? ujarnya seperti dikutip Koran Tempo, 31 Mei 2013.
Di transaksi pasar uang, nilai tukar rupiah kembali terdepresiasi hingga menembus 9.812 per dolar AS. Adapun di pasar spot antarbank, rupiah ditransaksikan pada kisaran 9.900.
Analis Trust Securities, Reza Priyambada menyambut baik intervensi oleh BI. ?Sentimen pasar kurang baik, BI harus turun tangan,? ucapnya. Reza memprediksi pekan depan rupiah berada pada level Rp 9.850. Melemahnya rupiah masih dipengaruhi oleh ketidakpastian pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.
Pengamat pasar uang, Fahrial Anwar mengingatkan agar BI mengintervensi melalui ketiga bank pelat merah agar rupiah tidak tembus ke level 10.000. ?Kalau sampai nembus 10.000 itu keterlaluan,? katanya.