Sejarah Baru Pengawasan Perbankan Indonesia

Image title
Oleh
2 Januari 2014, 00:00
2475.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ? Industri perbankan Indonesia memulai sejarah baru. Fungsi pengawasan perbankan secara resmi sudah dialihak dari Bank Indonesia (BI) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

?Pengalihan pengawasan bank dari BI ke OJK menjadi tonggak bersejarah untuk mewujudkan fondasi sistem keuangan yang kuat,? ujar Gubernur BI Agus Martowardojo saat menyerahkan secara simbolis fungsi pengawasan perbankan di Kantor Pusat OJK, Jakarta, Selasa (31/12).

Advertisement

OJK kini menangani pengawasan induvidual bank (mikroprudensial), sedangkan pengawasan terhadap makroprudential tetap dilakukan BI berkoordinasi dengan OJK. Agus mengatakan, BI memindahkan fungsi pengawasan bank kepada OJK dalam kondisi perbankan yang sehat.

Beberapa indikator seperti pencapaian industri perbankan saat ini, seperti rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minumum (KPMM) sejak 2001 dapat dipertahankan di kisaran 18 persen. Total aset perbankan tumbuh mencapai lebih 300 persen.

Sementara dari sisi fungsi intermediasi, rasio kredit terhadap dana simpanan yang semula 39,64 persen pada 2001 menjadi 89,74 persen (per Oktober 2013). Perbankan juga dinilai mampu mengendalikan risiko kredit yang tercermin dari rasio NPL (net) dari 2,5 persen pada 2006 menjadi 0,96 persen per Oktober 2013.

Di bidang sumber daya manusia, BI telah menyiapkan pegawai BI yang akan ditugaskan ke OJK sebanyak 1.150 pegawai dari total 1.269 pegawai BI yang bekerja di sektor perbankan. Di bidang logistik, BI juga meminjamkan gedung atau ruangan kerja di Komples Perkantoran BI.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad mengatakan proses bisnis perbankan tetap berjalan seperti biasa. Nasabah  tetap dapat melakukan kegiatan transaksi dengan perbankan sebagaimana ketika pengawasan dilakukan oleh Bank Indonesia.

?Dialihkannya fungsi pengawasan kepada OJK, de depan pengawasan terhadap lembaga keuangan dapat dilakukan secara lebih terintegrasi guna mendukung terciptanya sistem keuangan yang makin stabil dan kokoh,? ujar Muliaman.

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement