Harga BBM Naik, Penduduk Miskin Bertambah

Image title
Oleh
3 Januari 2014, 00:00
2487.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Agung Samosir

KATADATA ? Jumlah penduduk miskin naik 11,37 persen atau 480 ribu orang per September 2013 menjadi 28,55 juta orang. Kenaikan harga BBM pada bulan Juni 2013 menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka kemiskinan.

Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan beberapa faktor penyebab naiknya jumlah penduduk miskin yaitu naiknya harga beras dari Rp 10.748 per kg pada Maret menjadi Rp 10.969 per September 2013. ?Harga eceran beberapa komoditas bahan pokok juga naik signifikan seperti daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah,? kata dia di Jakarta, Kamis (2/1).

Penduduk miskin perkotaan yang paling terkena dampak kenaikan sejumlah harga tersebut. Di daerah perkotaan, jumlah kemiskinan naik 2,9 persen dari 10,33 juta orang pada Maret 2013 menjadi 10,63 juta. Sementara di daerah pedesaan meningkat 1 persen menjadi 17,92 persen per September 2013.

Suryamin menjelaskan, persentase penduduk miskin di kawasan timur Indonesia merupakan yang tertinggi, terutama di Pulau Maluku dan Papua yang mencapai 24,2 persen. Sedangkan yang terendah di Pulau kalimantan sebesar 6,7 persen.

Dari sisi jumlah penduduk miskin terkonsentrasi di Pulau Jawa mencapai 15,6 juta orang, sementara yang terendah di Pulau Kalimantan 980 ribu orang.  

Jumlah penduduk miskin Indonesia sangat terkait dengan fluktuasi harga komoditas makanan. Faktor ini memiliki peranan hingga 73,4 persen dibanding komoditas bukan makanan, seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.

Komoditas utama yang menyumbang pada garis kemiskinan adalah beras, baik di perkotaan (24,81 persen) maupun pedesaan (32,72 persen). Rokok kretek filter di urutan kedua yaitu 10,08 persen di perkotaan dan 8,31 persen di perdesaan. "Rokok tidak mengeluarkan kalori tetapi justru menghabiskan uang," ujar Suryamin.

Halaman:
Reporter: Nur Farida Ahniar
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...