Target Ekspor Tak Berubah Dua Tahun Berturut-Turut

Image title
Oleh
8 Januari 2014, 00:00
2542.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Bernard Chaniago

KATADATA ? Kementerian Perdagangan menargetkan nilai ekspor Indonesia pada 2014 sebesar US$ 190 miliar. Target tersebut sama dengan realisasi ekspor pada 2012.

Pada 2013, Kementerian Perdagangan juga menargetkan nilai yang sama namun hingga akhir tahun diperkirakan tidak tercapai. Ini sejalan dengan kondisi perekonomian di negara-negara tujuan utama ekspor, seperti Amerika Serikat, China, dan Eropa yang mengalami perlambatan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, hingga November 2013, total ekspor Indonesia sebesar US$ 162,6 miliar. Hingga akhir tahun diperkirakan nilainya hanya US$ 179 miliar.

?Terjadi penurunan memang, karena perekonomian di negara-negara tujuan ekspor utama belum sepenuhnya pulih,? kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak di Jakarta, Rabu (8/1).

Pada tahun ini, Nus Nuzulia mengakui berat untuk mencapai target. Selain kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih, rencana pemerintah melarang ekspor mineral mentah mulai 12 Januari juga akan menekan ekspor. ?Dampaknya pada ekspor non-migas cukup besar, tapi saya belum bisa berikan berapa nilainya,? kata dia.

Meski begitu, Nus Nuzulia optimistis, ekspor bisa meningkat pada tahun ini dengan adanya insentif yang diberikan pemerintah. Selain itu, dia mengatakan, pihaknya akan melakukan 179 kegiatan promosi di dalam dan luar negeri. Dari kegiatan promosi tersebut, sebanyak 55 persen kegiatan akan dilaksanakan di pasar non tradisional, sedangkan 45 persen lainnya di wilayah pasar tradisional.

Salah satu programnya adalah ?misi pembelian?, dengan menginstruksikan seluruh perwakilan promosi dagang dan atase perdagangan untuk menjaring calon pembeli (buyer). Nus mengatakan, perwakilan tersebut diwajibkan membawa minimal 10 buyer ke daerah-daerah yang akan mengadakan pameran dengan produk-produk yang telah diseleksi sebelumnya. Dan menargetkan ada 20 buyer baru per tahun dengan nilai sebesar US$ 120 juta per negara.

Misi pemebelian juga untuk mendorong produk potensial ekspor yakni, kulit dan produk kulit, peralatan medis, tanaman obat, makanan olahan, minyak atsiri, ikan dan produk perikanan, kerajinan tangan, perhiasan, rempah-rempah, dan peralatan kantor. Agar lebih berkembang dan dapat tumbuh hingga 3-4 persen.  ?Produk potensial share-nya 7-8 persen dari total ekspor nonmigas. Kenaikan sekitar 3-5 persen itu sudah bagus,? tambahnya.

Sementara untuk produk utama yang menjadi andalan, menurutnya, masih fokus pada 10 jenis produk yaitu tekstil dan produk tekstil, elektronik, karet dan produk karet, sawit, produk hasil hutan, alas kaki, otomotif, udang, kako, dan kopi. ?Produk utama memberi share 47 persen dari total ekspor nonmigas, contoh tekstil ini andalan karena tahun lalu pertumbuhannya bagus 2008-2012 sekitar 8 persen,? pungkasnya.

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...