Perusahaan Batu Bara Harus Cari Cadangan Baru

Image title
Oleh
4 April 2014, 00:00
3319.jpg
Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Bernard Chaniago

KATADATA ? Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) memperkirakan industri pertambangan batu bara tidak bisa tumbuh tahun depan. Hal ini seiring dengan rencana pemerintah membatasi produksi batu bara. Bahkan mungkin produksinya juga bisa menurun, karena dalam skenario pembatasan batu bara yang sedang dibahas, kuota pembatasan tersebut pada tahun depan hanya 401 juta ton. Sementara, produksi pada tahun lalu mencapai 420 juta ton.

Direktur Eksekutif APBI Supriatna Sahala mengatakan sebenarnya pemerintah memang berwenang mengendalikan produksi sejak dulu. Namun, pengendalian ini kurang begitu tegas dilakukan, sehingga produksi batu bara tidak terkendali. Dalam aturan sebelumnya hingga Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara pun sudah diatur tentang wewenang pemerintah ini.

Pembatasan produksi, kata Supriatna, mengacu pada cadangan batu bara yang tercatat di pemerintah. "Kalau sekarang itu (cadangan batu bara) 32 miliar ton. sehingga jika produksi per tahun sekitar 450 juta ton, cadangan itu akan tersedia hingga 70 tahun," ujar Supriatna kepada Katadata, Jumat (4/4).

Menurutnya, jika pembatasan itu mengacu pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009, seharusnya perusahaan batu bara masih bisa berekspansi, dengan syarat harus bisa menemukan cadangan baru. "Kebijakan pembatasan itu bisa berubah, tergantung informasi cadangan batu baranya. Kalau ada cadangan baru, maka produksinya bisa bertambah."

Potensi untuk menemukan cadangan batu bara di Indonesia masih sangat besar. Saat ini saja cadangannya mencapai 32 miliar ton, dengan kedalaman eksplorasi yang hanya sekitar 125 meter. Sementara di Tiongkok atau Jepang, kedalaman eksplorasi untuk bisa mendapatkan batu bara bisa mencapai 600-1000 meter.

Artinya masih ada potensi menemukan cadangan baru pada kedalaman yang lebih dari saat ini. Masalahnya untuk dapat melakukan eksplorasi, perusahaan batu bara harus mengeluarkan investasi yang besar. Namun, Supriatna belum bisa menjelaskan berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk melakukan eksplorasi.

Solusi lainnya yang bisa dilakukan oleh perusahaan batu bara adalah dengan memperbesar serapan untuk dalam negeri. Misalnya dengan membangun pembangkit listrik tenaga batu bara ataupun pemanfaatan batu bara lainnya di dalam negeri seperti pabrik pengolahan.

Reporter: Safrezi Fitra
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...