Strategi Kimia Farma Hadapi Kenaikan TDL

Image title
Oleh
22 April 2014, 15:21
kimia-farma-rupst-2014.jpg
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? PT Kimia Farma Tbk mengaku tidak terpengaruh dengan adanya kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Perseroan sudah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kenaikan biaya produksi akibat kenaikan tarif listrik tersebut.  

Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman mengakui ada kenaikan biaya produksi dengan naiknya tarif listrik. Namun, dia tidak bisa mengatakan berapa besar kenaikannya. Untuk mengatasi kenaikan biaya tersebut, perseroan akan melakukan subsidi silang antara kenaikan biaya listrik dengan efisiensi di sektor jasa pelayanan kesehatan.  

Tahun ini perseroan memang sedang mengembangkan jasa layanan kesehatan dengan konsep one stop healthcare solutions dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Untuk JKN ini, perseroan menargetkan tambahan laba sekitar Rp 49,77 miliar. Sementara potensi efisiensi biaya kesehatan dengan adanya JKN mencapai Rp 10,49 miliar.  

?Subsidinya listrik, dari jasanya. Jadi subsidi silang. Ada pengaruhnya (kenaikan biaya listrik) dari biaya produksi, tapi kecil,? ujar Rusdi saat penandatangan kerjasama pembangunan pabrik baru dengan PT Garam (Persero) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Selasa (22/4).  

Karena ada subsidi silang tersebut, kenaikan biaya produksi akibat kenaikan biaya listrik dirasa cukup kecil dan tidak terlalu berdampak pada target penjualan dan laba. Perseroan yakin dengan pertumbuhan pasar farmasi setiap tahunnya sebesar 13 persen, pertumbuhan penjualan Kimia Farma bisa tumbuh lebih tinggi, yaitu 18,45 persen.  

Halaman:
Reporter: Rikawati, Safrezi Fitra
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...