Pertumbuhan 7 Persen Sulit Tercapai

Image title
Oleh
17 Juni 2014, 16:46
MAS-JOKO-VS-MAS-BOWO.jpg
KATADATA/
KATADATA | Dok.

KATADATA ? Lembaga Keuangan Dunia (IMF), dalam publikasinya World Economic Outlook, pada April lalu memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia setiap tahun, hingga 2019 masih di bawah 6 persen. Bank Dunia juga memprediksi tahun depan perekonomian Indonesia hanya 5,6 persen.

Meski demikian, para calon presiden (capres) yang akan bertarung pada pemilihan presiden 9 Juli 2014, menjanjikan akan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen. (baca: Kedua Capres Janjikan Pertumbuhan Ekonomi Di Atas 7 Persen). Hal ini menimbulkan perdebatan apakah target pertumbuhan ekonomi yang dikampanyekan kedua capres tersebut bisa realistis tercapai atau tidak.

Advertisement

Pengamat Ekonomi Dawam Rahardjo mengatakan target tersebut akan sulit tercapai. Menurutnya, target yang dijanjikan dua capres hanya retorika, karena tidak mengerti substansi dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

"Karena kita secara investasi saja kalau dengan negara Asean lain masih rendah. Dan kedua capres itu nggak paham untuk bisa tumbuh itu harus bagaimana," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/6).

Direktur  Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati juga mengatakan sangat mustahil target pertumbuhan ekonomi para capres bisa dikejar dalam dua atau tiga tahun ke depan.

Tahun ini saja, INDEF memprediksi pertumbuhan ekonomi tidak bisa lebih dari 5,5 persen. Tahun depan kemungkinannya juga masih rendah, mengingat Pemerintah saat ini mengalihkan beban subsidi energi sekitar Rp 40 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini ke tahun depan.

?Kalau di 2019 (akhir pemerintahan) mungkin masih ada harapan, jika ada reformasi fundamental dalam perekonomian dan memperbaiki kualitas pertumbuhan,? ujarnya kepada Katadata.

Untuk bisa mengejar target pertumbuhan sebesar 7 persen, Indonesia harus bisa meningkatkan pertumbuhan investasi dan konsumsi. Sebagaimana diketahui, Bank Dunia baru-baru ini menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,2 persen menjadi 2,8 persen. Dengan prediksi tersebut, artinya Indonesia akan sangat sulit meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong ekspor.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Safrezi Fitra
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement