Menkeu Prediksi Pertumbuhan Kuartal Dua 5,3 Persen

Image title
Oleh
3 Juli 2014, 19:30
Jakarta, Indonesia KATADATA | Donang Wahyu
Jakarta, Indonesia KATADATA | Donang Wahyu
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ?  Menteri Keuangan Chatib Basri memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II/2014 akan mencapai 5,3 persen. Angka ini naik tipis dibanding realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I/2014 sebesar 5,21 persen.

"Mudah-mudahan bisa diatas 5,2 persen, prediksi saya 5,3 persen," ujarnya usai sidang paripurna DPR, Jakarta, Kamis 3 Juli 2014. 

Menurut Chatib pertumbuhan ekonomi masih ditopang dari sisi konsumsi dan perbaikan ekspor. Indonesia terbantu membaiknya kondisi ekonomi Eropa sehingga mendorong kinerja ekspor Indonesia. Sedangkan untuk negara tujuan ekspor seperti China dan Jepang cenderung stagnan."Jadi ada perbaikan tapi tidak signifikan," katanya.

Di tempat berbeda, Economist Citi Research Helmi Arman menambahkan Indonesia cukup sulit untuk tumbuh di atas 5 persen. Alasannya defisit transaksi berjalan (current account deficit) dan defisit neraca perdagangan diperkirakan masih akan berlanjut. Menurutnya defisit transaksi berjalan saat ini sudah masuk dalam tahap struktural. Penyebabnya arah pembangunan yang salah sehingga konsumsi meningkat. Helmi mencontohkan kurang tersedianya sarana transportasi membuat pembelian mobil dan motor meningkat, sehingga imor bahan bakar minyak (BBM) juga ikut naik.

"Ini berbeda dengan defisit neraca perdagangan pada 2005, 2008 yang meski ada tapi bukan struktural," kata dia, di di Jakarta, Kamis (3/7).

Untuk itu, lanjut Helmi, perlu ada reformasi struktural untuk mengalihkan subsidi BBM ke hal yang lain terutama infrastruktur. Hal ini yang harus dikembangkan pemerintah selanjutnya, yaitu investasi yang bersifat ekspor. "Jadi pemerintah jangan lagi mengandalkan pertumbuhan konsumsi, tetapi investasi yang sifatnya ekspor," kata dia.

Sebelumnya Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung juga memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II/2014 ada dikisaran 5,2-5,3 persen. Menurutnya pada kuartal II belum ada peningkatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Pemilu yang diharapkan dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi ternyata pengaruhnya kecil. Selain itu sektor investasi juga tidak meningkat signifikan.
"Sektor konsumsi masih mengambil bagian terbesar," ujarnya.

Chairul berpendapat pertumbuhan ekonomi akan membaik pada kuartal III dan IV ketika pemilihan umum sudah usai. Alasannya pasca pemilihan umum, ada kepastian siapa presidennya.

Reporter: Rikawati, Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...