BI Pertahankan BI Rate ke Sembilan Kalinya

Image title
Oleh
10 Juli 2014, 17:47
bank indonesia.jpg
KATADATA/ Donang Wahyu
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ?  Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) ke sembilan kalinya sejak November 2013. Suku bunga lending facility dan suku bunga deposit facility masing-masing juga tetap di level 7,5 persen dan 5,75 persen.

Kebijakan ini sesuai dengan prediksi pasar yang memperkirakan BI akan mempertahankan BI Rate. Riset Standard Chartered Bank menyebutkan BI akan lebih mempertimbangkan faktor ekonomi fundamental daripada bereaksi terhadap pergerakan pasar jangka pendek terkait hasil pemilu. Seperti diketahui pasar merespon positif hasil pemilu yang memperkirakan kemenangan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang ditunjukkan dari penguatan harga saham dan rupiah.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menjelaskan kebijakan mempertahankan BI Rate itu diambil untuk sebagai upaya menurunkan defisit transaksi berjalan dan konsisten sebagai upaya mengarahkan inflasi ke sasaran 4,5±1 persen pada 2014 dan 4±1 persen pada 2015.

BI menilai stabilitas makro ekonomi masih terjaga di tengah proses penyesuaian struktur perekonomian ke arah yang lebih seimbang. Namun ke depan masih terdapat sejumlah risiko dari eksternal dan domestik yang perlu diwaspadai. 

Bank Sentral menilai perekonomian domestik pada triwulan II masih menunjukkan tren melambat. Meski masih tumbuh cukup kuat, konsumsi rumah tangga diperkirakan melambat. Hal ini diindikasikan antara lain melambatnya indeks penjualan eceran dan penjualan mobil. 

Konsumsi pemerintah juga diperkirakan tumbuh lebih rendah akibat bergesernya pembayaran gaji ke-13 ke triwulan III 2014 dan penghematan belanja kementerian dan lembaga. Sedangkan pertumbuhan investasi juga diperkirakan melambat, khususnya investasi bangunan sebagai dampak kebijakan stabilisasi. Secara keseluruhan, kinerja sektor eksternal masih lemah, tertahan kinerja ekspor batubara dan mineral.

Neraca perdagangan Mei mengalami surplus sebesar US$ 70 juta yang didirong neraca perdagangan nonmigas mencatat surplus di tengah kenaikan defisit neraca perdagangan migas. Sedangkan dari neraca finansial aliran masuk modal asing pada Juni 2014 sedikit tertahan seiring perilaku investor yang menunggu hasil pemilihan umum presiden 2014. Namun secara akumulatif hingga Juni 2014, aliarn masuk portofolio asing ke pasar keuangan mencapai US$ 11,54 miliar. Pada akhir Juni 2014, cadangan devisa meningkat menjadi US$ 107,7 miliar dolar AS setara 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Reporter: Rikawati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...