Harmonisasi Aturan Jadi Kendala Pasar Modal Hadapi MEA

Image title
Oleh
14 Agustus 2014, 15:20
Bursa
Agung Samosir|KATADATA
KATADATA | Agung Samosir

KATADATA ? Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah di depan mata. Namun pasar modal masih memiliki kendala untuk menghadapi pasar bebas Asean tersebut. Salah satu kendala utamanya adalah menyelelaraskan (harmonisasi) aturan pasar modal.

"Kendalanya di waktu dan tenaga untuk melakukan harmonisasi peraturan pasar modal. Hal ini bukan hanya di Indonesia saja, tapi juga negara lainnya," ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito, usai acara ulang tahun ke 37 pasar modal Indonesia, di gedung BEI, Jakarta, (14/8).

Dia mencontohkan, peraturan mengenai laporan keuangan umum yang harus melalui akuntan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Seperti mutual recoginition atau pengakuan timbal balik. Apakah regulator di ASEAN mengakui akuntan publik di Indonesia?" ujarnya.

Ito mengaku pihaknya terus mendukung OJK menyempurnakan dan atau membuat aturan baru yang bisa melindungi emiten menghadapi integrasi pasar modal di ASEAN.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida juga mengakui kesulitan dalam harmoniasi aturan pasar modal di kawasan ASEAN, menjadi kendala menghadapi MEA tahun depan. Setiap negara memiliki aturan sendiri dalam pasar modal, misalnya pelaksanaan penawaran saham umum perdana (initial public offering/IPO) dan dalam hal keterbukaan informasi.

Salah satu kesulitan dari internal Indonesia adalah, ada beberapa aturan di pasar modal disebutkan di dalam Undang-Undang. Sehingga sulit dilakukan perubahan, karena revisi Undang-Undang haruslah melalui DPR.

Meski demikian, OJK tetap terus mendorong realisasi aturan cross border offering, yakni penawaran saham perdana (Innitial Public Offering/IPO) oleh perusahaan Indonesia di luar negeri, begitu juga sebaliknya. Makanya, kata Nurhaida, OJK aktif mengikuti program dan pertemuan skala internasional dalam rangka menghadapi MEA. Hal ini diikuti dengan program pasar modal yang secara rutin dilakukan supaya pasar modal Indonesia dapat bersaing lebih baik.

"Sejak awal kami selalu ikut dalam pertemuan di tingkat ASEAN, misalnya ASEAN Capital Forum. Kami juga membuat cetak biru yang mencantumkan apa saja yang harus dicapai pasar modal pada 2015. Dan forum ini melihat blue print tersebut," ujarnya.

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...