Direksi BUMN Harus Tangguh Hadapi Intervensi

Image title
Oleh
19 Agustus 2014, 18:10
BUMN.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ? Syarat menjadi direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukan sekadar berasal dari kalangan profesional. Pejabat di BUMN mesti luwes dan tangguh dalam menghadapi tekanan dari pihak luar.

?Jadi direksi BUMN itu nggak gampang. Kalau istilah saya, berani nggak setop intervensi dari luar? Kalau nggak bisa mendingan mengundurkan diri,? kata RJ Lino, Direktur Utama PT Pelindo II, di Jakarta, Selasa (19/8).

Lino menceritakan, ada banyak tekanan yang ia terima selama menjadi Direktur Utama Pelindo II. Terlebih dalam upayanya membenahi Pelabuhan Tanjung Priok pada saat ini.

?Priok itu macet bukan karena pelabuhan. Tapi karena ada banyak perusahaan besar yang terlibat. Makanya perlu keberanian untuk menyetop intervensi itu,? tuturnya.

Terkait pengunduran diri Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama Pertamina, Lino menilai Karen sebagai sosok yang baik. Namun, hal itu tidak cukup. ?Pokoknya direksi BUMN itu harus berani. Setiap orang ada limit-nya. Saya nggak tahu sudah sampai mana (limit) orangnya (Karen),? papar Lino.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Gatot Suwondo mengatakan, direksi BUMN mesti pintar-pintar membawa diri. Persoalannya, yang perlu diatur oleh direksi bukan hanya karyawan dan para pemangku kepentingan (stakeholder). ?Ada kepentingan lainnya, seperti pemerintah, DPR, dan lain-lain. Jadi mesti pintar-pintar,? ujarnya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...