Faisal Basri: November Momentum Tepat Naikkan Harga BBM

Image title
Oleh
8 September 2014, 16:16
Faisal Basri KATADATA|Agung Samosir
Faisal Basri KATADATA|Agung Samosir
KATADATA | Agung Samosir

KATADATA ? Bulan November adalah waktu yang tepat menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Alasannya, trend inflasi yang melandai dan rendah hingga akhir tahun.

Hal tersebut diungkapkan ekonom dari Universitas Indonesia Faisal Basri. Menurut dia dampak kenaikan harga BBM bisa ditekan jika memilih momentum kenaikan yang tepat. Menurut dia dari prilaku inflasi tujuh tahun terakhir, waktu paling pas menaikkan harga BBM adalah September. Sementara pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan tidak akan menaikkan harga BBM di akhir pemerintahannya. Sehingga setelah dilantik Oktober nanti, pemerintahan Joko Widodo harus cepat menaikkan harga BBM.

"Pada November nanti, inflasi mulai rendah. Sehingga Jokowi harus menaikkan harga BBM dengan segera," ujarnya dalam wawancara dengan Katadata di Jakarta, (5/9).

Menurut dia, harga BBM pada November itu bisa dinaikkan hingga Rp 3.000 per liter. Sedangkan Tim Transisi sendiri menyatakan besaran kenaikan harga BBM mulai dari Rp 500 hingga Rp 3.000 per liter. (Baca: Tim Transisi: Kenaikan BBM November 2014 atau Maret 2015)

                                                    

Perkiraan rendahnya inflasi ini sejalan dengan perhitungan banyak pihak, termasuk Bank Indonesia. Bank Indonesia memperkirakan tahun ini inflasi bisa mencapai di bawah 5 persen, atau lebih rendah dibanding inflasi 2013 sebesar 8,38 persen. (Baca: Inflasi Agustus Rendah, Target Inflasi Akhir Tahun Tercapai)

Menurut Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, inflasi akan tetap rendah hingga Oktober, namun kemudian meningkat pada November dan akhir tahun. Target inflasi pemerintah sebesar 5,3 persen dapat tercapai. Sedangkan target inflasi dari Bank Sentral sebesar 4,5 persen (±1 persen). 

Inflasi bulan Agustus lalu cukup rendah yaitu 0,47 persen atau terendah sejak delapan tahun terakhir. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2014 sebesar 3,42 persen, dan inflasi year on year sebesar 3,99 persen.

Kuota BBM bersubsidi tahun ini dipatok sebesar 46,3 juta kiloliter. Sedangkan jatah itu diperkirakan habis pada pertengahan November untuk solar dan pertengahan Desember untuk premium. Jika jatah kuota habis, Pertamina menyatakan hanya akan menjual premium non subsidi

Reporter: Nur Farida Ahniar
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...