Target Lifting Pemerintah Baru Kian Berat
KATADATA ? Pekerjaan pemerintahan baru kian berat. Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati target lifting minyak dalam Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 sebesar 900.000 barel per hari (bph).
Padahal sebelumnya pemerintah mengusulkan target lifting dalam RAPBN 2015 hanya 845.000 bph. Makanya pembahasan mengenai target lifting minyak ini menjadi diskusi panjang saat rapat kerja pemerintah dengan Komisi VII DPR hari ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Chairul Tanjung mengatakan sebenarnya asumsi yang dibuat pemerintah merupakan target lifting yang paling realistis. Sebab hingga Juli 2014 target lifting baru mencapai 788.000 bph, masih jauh dibawah target lifting yang disepakati dalam APBN Perubahan 2014 sebesar 818.000 bph.
"Kalau melakukan sekarang (ekplorasi minyak), hasilnya baru akan dirasakan 304 tahun mendatang. Tidak bisa langsung dirasakan, makanya angka 845 ribu bph ini realistis dan sudah memperhitungkan produksi di blok Cepu," ujarnya dalam rapat kerja tersebut, Senin (15/9).
Chairul mengatakan posisi pemerintah saat ini tetap menargetkan lifting minyak dalam anggaran tahun depan tetap 845.000 bph. Namun, dia sangat mendukung, jika pemerintah baru mampu menargetkan lifting mencapai 900.000 bph. Jika tidak, maka pemerintahan yang baru bisa mengusulkan revisi targetnya pada APBN Perubahan 2015.