Perbankan Perlu Cari Alternatif Pendanaan

Image title
Oleh
25 September 2014, 10:05
Bank Indonesia
Donang Wahyu|KATADATA
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ? Perbankan disarankan mencari alternatif pendanaan guna menghadapi situasi likuiditas yang ketat. Alternatif pendanaan tersebut sekaligus mengurangi perang suku bunga deposito antarbank.

?Bank memang harus mencari pendanaan di pasar. Tapi harapannya jangan sampai bank-bank digiring oleh beberapa pemilik dana besar sehingga harus memberikan bunga yang tinggi,? kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara kepada Katadata, kemarin.

Advertisement

Alternatif pendanaan juga dilakukan untuk menurunkan rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) yang mencapai 92,19 persen per Agustus 2014. (Baca: Perbankan Mesti Kurangi Ekspansi Kredit)

Menurut Tirta, kondisi likuiditas di dalam negeri akan lebih baik pada kuartal III dan IV seiring dengan aktivitas belanja pemerintah yang meningkat. Meski begitu, perbankan tetap harus membatasi penyaluran kreditnya. Hal ini seiring dengan rencana bank sentral Amerika Serikat (AS), the Fed, yang akan menaikkan suku bunga.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan salah satu bank yang mencari alternatif pendanaan untuk mengatasi likuiditas yang ketat. Sebelum pemilihan presiden (pilpres), BCA sudah mendapat fasilitas pinjaman sebesar Rp 5 triliun. Dana ini menjadi cadangan likuiditas bagi BCA, terutama ketika suku bunga the Fed jadi dinaikkan hingga 1,375 persen pada 2015.

Begitu pula dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB), yang berencana menerbitkan obligasi Rp 1,5 triliun pada kuartal I-2015. (Baca: LPS: Bunga Deposito Bisa Turun ke 8 Persen)

Namun, PT Bank Mandiri Tbk belum berencana mencari alternatif pendanaan. Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengatakan, likuiditas Bank Mandiri saat ini masih mencukup yakni sebesar Rp 24 triliun.

Kendati demikian, perusahannya masih mengkaji perlu tidaknya mencari pendanaan besar (wholesale funding). Dari pendanaan ini, perseroan memperkirakan bisa memperoleh Rp 3 triliun-Rp 4 triliun.

Pahala juga menambahkan, perusahaannya sudah berinisiatif untuk mencari sumber pendanaan lain. Seperti mengundang beberapa bank asing di dalam negeri untuk memberikan pinjaman, atau melalui obligasi pemerintah. (Baca: Perbanas Minta Pemerintah Tertibkan BUMN Deposan Besar)

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement