Pengesahan RUU Pilkada Ciptakan Ketidakpastian Politik

Image title
Oleh
26 September 2014, 14:12
gedung DPR
Donang Wahyu|KATADATA
KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA ? Pengesahan RUU Pilkada oleh Dewan Perwakilan Rakyat memberikan sentimen negatif ke pasar saham dan rupiah. Pasar khawatir hal ini akan menjadi preseden buruk ke depan.

"Setiap ada pengesahan RUU, harus melewati Mahkamah Konsitusi. Hal ini memberikan ketidakpastian hukum," ujar Ekonom Bank Central Asia, David Sumual kepada Katadata, Jumat (26/9).

Pascapengesahan RUU Pilkada dini hari tadi, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah hingga 84,46 poin (1,62 persen) menjadi 5.116,91 pada sesi I. Sedangkan rupiah di pasar spot melemah 46 poin (0,49 persen) menjadi Rp 12. 029 per dolar AS pada pukul 12.00 WIB dibanding penutupan sebelumnya sebesar Rp 11.983 per dolar AS.

Menurut David, kondisi gonjang-ganjing politik seperti yang terjadi saat ini menjadi pertimbangan pelaku pasar dalam mengambil setiap keputusan. Belum adanya titik terang terkait peta koalisi di parlemen juga ikut memberi sentimen negatif. Hingga saat ini partai koalisi pemenang pemilu presiden masih kalah jumlah anggota di parlemen. (Baca: Pasar Takut Kebijakan Ekonomi Jokowi Terbatas)

"Kalau peta koalisi jelas, nanti akan membawah angin segar," ujarnya.

David menyebutkan selain faktor internal dalam negeri, pelemahan rupiah dan IHSG disebabkan faktor eksternal yaitu konstelasi konflik Rusia dan rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS. "Tidak terlepas juga aksi ambil untung (profit taking) dengan berbagai sentimen yang ada," kata David.

Reporter: Petrus Lelyemin
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...