Gubernur BI Tak Khawatirkan Krisis Jerman
KATADATA- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo tidak terlalu menghawatirkan pelemahan ekonomi yang terjadi di Jerman. Dia justru lebih mewaspadai pemulihan ekonomi Amerika Serikat sehingga ada kecenderungan nilai tukar dolar menguat.
Pulihnya ekonomi Amerika akan membuat Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga tahun depan, yang akan memberikan tekanan bagi negara berkembang termasuk Indonesia.
"Ekspor Indonesia tidak terlalu besar terhadap euro, bahwa euro itu sekarang ini kondisi ekonominya juga menurun, disisi lain ekonomi Amerika membaik," ujarnya usai menghadiri pelantikan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Kamis (16/10).
Ancaman krisis ekonomi di Jerman muncul seiring dirilisnya data ekspor pada Agustus 2014 yang turun hingga 5,8 persen atau terendah dalam 5,5 tahun terakhir. Turunnya ekspor ini melengkapi indikator lainnya, yakni kinerja produksi industri Agustus yang merosot hingga 4 persen dari bulan sebelumnya.
Padahal tadinya penurunan diperkirakan hanya 1,5 persen. Meskipun ekspor tujuan Jerman hanya 2 persen, tapi berbagai kalangan menghawatirkan tekanan ekpor berasal dari Uni Eropa, sebab Jerman merupakan pilar ekonomi Eropa, secara keseluruhan ekspor Indonesia tujuan Eropa cukup besar mencapai 11,7 persen. (Baca: Jerman Terancam Krisis, The Fed Kemungkinan Tunda Kenaikan Bunga)