Menteri ESDM Siapkan Pengganti Pimpinan SKK Migas
KATADATA ? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sedang menyiapkan calon pimpinan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang baru.
Dalam mencari kandidat calon pimpinan SKK Migas ini, Sudirman sampai mengunjungi pimpinan dan staf Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di City Plaza, Jakarta. Menurut dia pertemuan tersebut merupakan bentuk perkenalan dirinya sebagai Menteri ESDM yang baru, dengan SKK migas.
Namun dia juga mengakui selain perkenalan, pertemuan tersebut membahas beberapa agenda-agenda yang selama ini tertunda. Salah satunya pergantian Kepala SKK Migas yang saat ini dijabat oleh Johannes Widjanarko Pelaksana Tugas (Plt).
"Dalam waktu dekat akan dilanjutkan proses menetapkan kepemimpinan," katanya di City Plaza, Jakarta, Jumat (31/10).
Johannes Widjanarko menjabat sebagai Plt Kepala SKK Migas sejak Agustus 2013. Widjanarko menggantikan Rudi Rubiandini, Kepala SKK Migas sebelumnya yang ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tertangkap tangan menerima suap.
Berdasarkan pasal 8 Peraturan Presiden nomor 9 tahun 2013, tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi, Kepala SKK Migas diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Calon pimpinan otoritas hulu migas ini merupakan usulan dari menteri, setelah mendapat pertimbangan terlebih dahulu dari Komisi Pengawas.
Sebagai Komite Pengawas, Kementerian ESDM akan mengajukan beberapa nama yang nantinya akan diserahkan dan diputuskan oleh Presiden. Namun, sampai saat ini dia mengaku belum memiliki nama-nama tersebut.
Sudirman menyebut ada beberapa kriteria untuk menduduki posisi tersebut. Pengganti Johannes nanti harus memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. "Yang kami cari punya integritas tinggi, dan kompetensi di bidangnya. Terutama leadership, kalau soal teknis bisa rely on atau mengandalkan kawan-kawan di bawah," ucapnya.
Mengenai kelembagaannya sendiri, Sudirman mengaku belum mengkaji secara jauh apakah kedepannya SKK Migas akan berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau tidak. "Yang penting fungsinya jangan berubah," tegasnya.
