IHSG Turun Tipis Setelah BPS Umumkan Inflasi
KATADATA ? Indeks harga saham gabungan (IHSG) 0,24 persen pada sesi perdagangan pagi ke posisi 5.077,3 setelah Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi Oktober. BPS mencatat, inflasi Oktober 2014 sebesar 0,47 persen.
Ini merupakan inflasi bulanan yang tertinggi pada Oktober dalam lima tahun terakhir. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo pernah mengatakan, rata-rata inflasi Oktober selama lima tahun terakhir berkisar 0,16 persen. bahkan pada tahun lalu, inflasi Oktober sebesar 0,09 persen.
Kepala BPS Suryamin menyebut ada beberapa hal yang menyebabkan inflasi, salah satunya adalah kenaikan tarif listrik yang mulai berlaku 1 September 2014. Kenaikan harga listrik, kata dia menyumbang inflasi sebesar 0,22 persen.
?Hampir 50 persen dari inflasi Oktober 2014 sebesar 0,47 persen,? katanya dalam konferensi pers, Senin (3/11). (Baca: BI: Harga Cabai Dorong Inflasi Oktober)
Laju inflasi Oktober 2014 ini pun lebih tinggi dari inflasi September sebesar 0,27 persen. Kenaikan inflasi Oktober terutama disebabkan naiknya indeks kelompok bahan makanan sebesar 0,25 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,43 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 1,04 persen.
Laju inflasi pada akhir tahun diperkirakan meningkat seiring rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. BI memperkirakan setiap kenaikan harga BBM Rp 1.000 per liter menyumbang inflasi 1,2 persen.
Selain inflasi, indeks saham juga dipengaruhi laporan keuangan sejumlah emiten yang mencatatkan penurunan kinerja pada kuartal III-2014 membuat indeks bergerak ke bawah.
