Freeport Catat Penjualan Kuartal III Naik 21 Persen
KATADATA ? PT Freeport Indonesia mengebut penjualannya pada kuartal III-2014, untuk mengimbangi penurunan pada dua kuartal sebelumnya tahun ini. Berdasarkan laporan induk usahanya, Freeport Mcmoran, penjualan dari tambang di Indonesia mencatat kenaikan cukup signifikan.
Hingga kuartal III-2014, bisnis Freeport di Indonesia mampu membukukan nilai penjualan mencapai US$ 1,4 miliar. Nilai penjualan ini lebih tinggi 21,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya US$ 1,16 miliar.
Dengan peningkatan kinerja kuartal III tersebut, Freeport mampu mengejar pertumbuhan penjualan sepanjang sembilan bulan tahun ini. Padahal dua kuartal sebelumnya mengalami penurunan.
Pada kuartal I tahun penjualan Freeport Indonesia sudah turun 45,3 persen. Penurunan penjulan pun berlanjut pada kuartal II, sebesar 37,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan penjualan pada dua kuartal sebelumnya dipengaruhi oleh aturan pemerintah mengenai larangan ekspor mineral sejak awal tahun. Freeport Indonesia baru bisa melakukan ekspor pada bulan Agustus, atau pertengahan kuartal III.
Melihat dari volumenya, penjualan Freeport Indonesia pada kuartal III-2014 mencapai 258 juta pon tembaga dan 505.000 ons emas. Volume tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 237 juta pon tembaga dan 278.000 ons emas.
Manajemen Freeport Mcmoran mengatakan peningkatan volume produksi ini terutama mencerminkan produksi dengan kadar bijih yang lebih tinggi. Penjualan dari pertambangan Indonesia diperkirakan meningkat sampai 2016, seiring dengan capaian PT Freeport Indonesia memperoleh akses ke bijih kelas dengan kadar yang lebih tinggi.
"Penjualan dari pertambangan Indonesia diharapkan akan mendekati 700 juta pon tembaga dan 1,15 juta ons emas untuk tahun 2014, dibandingkan dengan 0,9 miliar pon tembaga dan 1,1 juta ons emas untuk tahun 2013," ujar manajemen Freeport Mcmoran dalam keterangannya pekan lalu.
