BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan

Nur Farida Ahniar
13 November 2014, 18:30
Katadata
KATADATA

KATADATA ?  Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan sebesar 7,5 persen (BI Rate) selama 13 bulan. Kebijakan itu konsisten dengan upaya mengendalikan inflasi sesuai target dan menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat lebih sehat.

Dalam Rapat Dewan Gubernur BI pada hari ini, (13/11) juga mempertahankan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap pada level 7,50 persen dan 5,75 persen. 

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan bank sentral mewaspadai indikasi kenaikan ekspektasi inflasi terkait dengan rencana kebijakan BBM yang akan ditempuh pemerintah. Sasaran inflasi  yang ditargetkan BI yaitu 4,5±1 persen pada 2014 dan 4±1 persen pada 2015.

Di sisi global, lanjut Agus, pemulihan ekonomi dunia terus berlanjut, meskipun berjalan tidak seimbang. Pemulihan ekonomi global masih ditopang oleh perekonomian Amerika Serikat yang terus membaik. Perkembangan AS ini semakin memperkuat prakiraan terjadinya normalisasi kebijakan The Fed pada pertengahan 2015. Sementara itu, perekonomian Eropa dan Jepang mengalami perlambatan. Perekonomian Tiongkok juga mengindikasikan kecenderungan yang melambat. Dengan perkembangan tersebut, harga komoditas global masih cenderung menurun.  

"Termasuk penurunan harga minyak dunia seiring dengan meningkatnya pasokan di tengah melemahnya permintaan," kata Agus di Gedung BI, Jakarta, Kamis (13/11).

Dari sisi cadangan devisi, tercatat naik menjadi US$ 112 miliar atau setara 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Sedangkan rupiah pada triwulan III 2014 melemah sebesar 1,2 persen (qtq) ke level RP 11.770. Tekanan terhadap rupiah ini dipengaruhi faktor eksternal yaitu kekhawatiran terhadap normalisasi kebijakan The Fed, dinamika geopolitik, dan perlambatan ekonomi global. Sementara dari faktor internal, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh perilaku investor yang menunggu pembentukan kabinet baru dan program kerja pemerintah ke depan. Tekanan terhadap rupiah juga berlanjut di bulan Oktober 2014. Rupiah secara rata-rata melemah 2,01 persen (mtm) ke level Rp 12.142 per dolar AS. 

Reporter: Petrus Lelyemin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...