Kenaikan Harga BBM Tunggu Jokowi Tiba di Indonesia
KATADATA ? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membantah rencana pemerintah menaikkan BBM tertunda. Menurutnya pemerintah akan tetap menaikkan harga BBM dalam waktu dekat.
"Saya kira bukan ditunda tapi menunggu presiden pulang," katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (14/11). (Baca: Konsumsi BBM Bersubsidi Sudah 86,1 Persen Hingga Oktober)
Selama 10 hari presiden melakukan lawatan ke luar negeri untuk menghadiri sejumlah kegiatan internasional, di antaranya APEC dan KTT ASEAN, dan diperkirakan kembali ke Indonesia pada 16 November. Saat ini Presiden Joko Widodo sedang berada di Brisbane, Australia menghadiri KTT G20. Konferensi ini dijadwalkan pada 15-16 November mendatang.
Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah memang menunda kenaikan harga BBM. Penundaan ini akibat penurunan harga minyak dunia hingga ke level US$ 85 per barel. (Baca: ICP Oktober 2014 Hanya US$ 83,72 per Barel)
Adanya tren penurunan harga minyak dunia, memaksa pemerintah merevisi besaran nilai kenaikan harga minyak yang akan diberlakukan. "Ada penyesuaian ulang, berapa harga yang harus dinaikkan agar subsidinya tidak sebesar saat ini," katanya seperti dikutip Tempo (12/11).
Dia juga menegaskan kenaikan harga BBM tidak bisa terhindarkan, dan akan tetap dilakukan. Selain untuk mengurangi beban anggaran, kenaikan harga BBM juga memberikan kepastian bagi masyarakat. "Tidak lama lagi, karena semakin lama semakin sulit kita atasi gelombang-gelombang ketidaksenangan," ujarnya.
Menurut Ekonom DBS Group Research Gundy Cahyadi semakin cepat pemerintah memutuskan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak positif terhadap perekonomian. Mengingat saat ini investor sedang menunggu kepastian kenaikan harga BBM.
?Setiap omong dengan investor pertanyaannya apakah pemerintah akan naikkan harga BBM,? katanya dalam diskusi ?Akhiri BBM Murah, Kembalikan Kebijakan Subsidi Tetap? ujar Gundy.
