Subsidi Tetap Membuat APBN Lebih Stabil

Aria W. Yudhistira
17 November 2014, 15:15
Katadata
KATADATA | Agung Samosir
Ekonom Faisal Basri menilai penerapan skema subsidi BBM tetap akan membuat APBN lebih stabil.

KATADATA ? Penerapan skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) tetap akan membuat anggaran negara lebih stabil. Dengan skema ini, pemerintah tak perlu lagi mengubah alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tengah periode.

?Misalnya harga minyak sekarang US$ 75 per barel, asumsi di APBN diubah dari US$ 105 per barel jadi US$ 80 per barel. Tiba-tiba bulan depan harga minyak naik lagi, asumsi di APBN ubah lagi. Jadi perencanaan Indonesia akan kacau," kata Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Sektor Minyak dan Gas Faisal Basri di  Hotel Le Meridien, Jakarta, Senin (17/11).

Dia berharap, pemerintah tidak lagi memandang persoalan BBM hanya sebagai komoditas energi. Melainkan juga sebagai ketahanan fiskal yang memperkuat perekonomian nasional. (Baca: Pemerintah Kaji Skema Subsidi BBM Tetap)

Apalagi subsidi BBM yang mencapai Rp 291 triliun jauh lebih besar ketimbang penerimaan migas pada tahun depan. Penerimaan pemerintah dari minyak dalam bentuk pajak penghasilan minyak dan bagi hasil minyak hanya Rp 187 triliun.

Pemerintah seperti diberitakan Katadata sebelumnya tengah mengkaji kemungkinan penerapan kembali skema subsidi BBM tetap. Skema ini sebelumnya telah diterapkan pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Sukarnoputri. (Unduh: Arah Kebijakan Subsidi BBM Pemerintah Baru)

Ekonom Universitas Indonesia Anton Gunawan meminta pemerintah segera menerapkan skema subsidi BBM tetap. Menurutnya, skema ini yang paling mungkin dijalankan sekarang karena skema pembedaan harga berdasarkan segmen kendaraan dan wilayah penjualan tidak akan efektif. Terlebih masih adanya potensi penjualan kembali BBM dari pihak yang menerima subsidi ke pihak lain.

(Baca: Pemerintah Disarankan Langsung Terapkan Subsidi Tetap)

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...