Smartfren Tarik Pinjaman US$ 71,1 Juta untuk Biaya Frekuensi

Image title
Oleh
18 November 2014, 10:32
Smartfren
Arief Kamaludin | Katadata

KATADATA ? PT Smartfren Telecom Tbk. akan menarik pinjaman dari First Anglo senilai US$ 71,1 juta untuk membayar biaya hak penyelenggaraan frekuensi pada Desember 2014. Emiten jasa telekomunikasi code division multiple access (CDMA) harus membayar biaya hak penyelenggaraan (BHP) frekuensi, sekitar Rp 500 juta-Rp 1 triliun.

Direktur Keuangan Smartfren Anthony Susilo mengatakan dana tersebut diambil dari sisa fasilitas pinjaman yang sudah diamandemen dari First Anglo Financial Pte Ltd. Awalnya pada November 2013, perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dari First Anglo sebesar US$ 90 juta. Kemudian pada Oktober 2014, perjanjian tersebut diamandemen menjadi US$ 113 juta. 

"Saya sudah tarik pada September-Oktober sebesar US$ 41,9 juta, sehingga sisa fasilitas yang belum diambil US$ 71,1 juta, untuk membayar BHP," ujar Anthony, seperti dikutip harian Bisnis Indonesia, Selasa (18/11).

Selain itu, saat ini perseroan masih mencari pinjaman perbankan senilai US$ 240-400 juta untuk migrasi frekuensi dari 1.900 MHz ke 2,3 GHz. Dana ini juga akan digunakan untuk mengubah teknologi dari FDD ke time division duplex (TDD) 

Reporter: Redaksi
Editor: Arsip
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...