Hadapi Pelemahan Rupiah, BI Minta Pemerintah Disiplin Jaga Fiskal

Aria W. Yudhistira
16 Desember 2014, 10:07
Dollar KATADATA | Arief Kamaludin
Dollar KATADATA | Arief Kamaludin
Kurs rupiah tercatat berada di posisi terendah sejak krisis 1998. Bank Indonesia meminta pemerintah disiplin menjaga fiskal.

KATADATA ? Nilai tukar rupiah terus merosot. Dalam sebulan, kurs rupiah tercatat turun hingga 5,5 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ini sekaligus mencatatkan sebagai yang terendah dibandingkan mata uang sekawasan.

Dalam perdagangan Selasa (16/12), hingga pukul 9.20 rupiah berada di posisi Rp 12.925 per dolar AS atau turun 1,7 persen dibandingkan hari sebelumnya. Posisi rupiah ini merupakan yang terendah sejak krisis finansial pada 1998 lalu.

Bank Indonesia (BI) menilai, pelemahan kurs saat ini akibat pasar keuangan sedang melakukan reposisi investasi terkait dengan rapat the Fed yang akan berlangsung 16 dan 17 Desember ini. Pasar khawatir, the Fed akan mempercepat kenaikan suku bunga acuan.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, BI akan menjaga stabilitas dengan tetap aktif di pasar valuta asing dan surat berharga negara (SBN). Kendati demikian, pemerintah diminta tetap disiplin dalam menjaga inflasi, defisit neraca transaksi berjalan, serta utang luar negeri.

Menurut dia, ketiga variabel inilah yang menentukan nilai tukar rupiah ke depannya.

?Mata uang negara lain juga melemah, terutama yang punya problem inflasi dan current account deficit (defisit neraca transaksi berjalan)) dan utang luar negeri swasta,? tutur dia saat dihubungi Katadata, Senin (15/12).

(Baca: Tak Perlu Dikhawatirkan, Meski Melemah Rupiah Tetap Kompetitif)

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...