Faisal Akui Keberadaan Petral Masih Penting

Safrezi Fitra
18 Desember 2014, 11:28
Faisal Basri
Agung Samosir|KATADATA
Faisal akui keberadaan Petral di Singapura masih diperlukan, sebagai perusahaan trading Indonesia

KATADATA ? Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri mengaku baru mengetahui  PT Pertamina Energi Trading Ltd (Petral) juga berperan sebagai agen penjualan minyak. Selama ini Petral tidak hanya melakukan jual beli minyak dengan PT Pertamina (Persero), melainkan ke perusahaan minyak di negara lainnya.

"Ternyata petral jadi trading agent, yaitu dia membeli dari NOC (National Oil Company) satu lalu jual ke NOC lainnya. Misalnya Petral beli dari NOC Vietnam, dijual lagi ke Laos, tidak hanya ke Pertamina. Itu kan bagus," katanya.

Dia juga baru mengetahui kalau selama ini Petral mengolah bensin RON 92 menjadi RON 88, salah satunya untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar minyak bersubsidi Indonesia. Itu dilakukan Petral dengan menyewa fasilitas pengolahan di Singapura.

Faisal mengakui bahwa keberadaan Petral di Singapura masih diperlukan sebagai perusahaan trading Indonesia. Banyak perusahaan perdagangan minyak mentah dan BBM di negara tersebut, sehingga akan lebih mudah bagi Petral untuk bisa membeli minyak kebutuhan Indonesia.

Informasi yang dia dapat dari Petral, bisnis perdagangan minyak di luar Pertamina ini baru mencapai 11 persen dari seluruh kegiatan Petral. Makanya, kata Faisal, posisi Petral sangat strategis untuk ekspansi bisnis hulu migas Pertamina. Tugas Pertamina untuk mendapatkan minyak akan lebih cepat dan efisien dengan adanya Petral.

Meski demikian, Faisal tetap ingin anak perusahaan Pertamina ini lebih transparan. Dia meminta Petral menyerahkan data siapa saja pemenang tender. Data yang diminta barisi informasi dari mana minyak yang di dapat Petral selama ini. "Kami minta datanya berapa NOC yang langsung dari Petral berapa yang lewat trader," ujarnya.

Agung Wicaksono, Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas berharap pihaknya dapat mengetahui siapa saja yang berada di balik pemenang tender minyak yang selama ini dilakukan Petral. Ini dilakukan untuk bisa mengungkap adanya mafia di balik tender minyak. "Kami bicara bagaimana lelang dilakukan, bagaimana pemenang lelangnya," kata Agung.

Ternyata informasi tersebut sulit didapat, karena Petral mengaku tidak mengetahuinya. Menurut Agung, Petral hanya mengetahui pemilik perusahaan pemenang lelang hanya sampai dua tingkatan. Sementara untuk mengetahui siapa saja pihak yang bermain dalam praktik mafia migas ini, harus mengetahui pemilik perusahaan yang paling akhirnya.

?Harusnya lebih dalam lagi kalau dua tiga tingkatan itu cuma air dangkal. Sampai langit ke tujuh lah supaya tahu ujung pemilik perusahaan ini siapa," ujarnya.

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...