Pindad Ditunjuk Produksi 2 Juta Tabung Gas Elpiji 3 Kg

Safrezi Fitra
14 Januari 2015, 18:40
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Pemerintah menugaskan PT Pindad (Persero) untuk memproduksi 2 juta tabung gas berukuran tiga kilogram dan 50.000 konventer kit, mulai tahun ini. Penugasan ini untuk mendukung program konversi minyak tanah dan solar ke gas.

"Tujuan saya adalah ingin jajaki kemungkinan meminta dukungan PT Pindad untuk percepat program-program pembangunan infrastruktur migas yang dikelola Kementerian ESDM," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di kantornya, Jakarta, Rabu (14/1).

Sudirman mengatakan nantinya 2 juta kilogram elpiji berukuran tiga kilogram akan dibagikan ke wilayah yang masih menggunakan minyak tanah seperti daerah-daerah di Sumatera, Aceh, Sulawesi, dan Papua. Sementara, konverter kit atau alat pengubah penggunaan BBM ke BBG akan dibagikan kepada nelayan di seluruh Indonesia.

Pemerintah sudah menganggarkan dana sebesar Rp 1,7 triliun untuk proyek tersebut. Rinciannya, Rp 800 miliar untuk dua juta tabung berukuran tiga kilogram, sedangkan Rp 900 miliar untuk program konverter kit.

Untuk menjalankan proyek ini Sudirman juga mengatakan kalau Pindad nantinya tidak perlu mengikuti tender. Hal ini kata dia sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010. "Saya sudah konsultasi dengan tim hukum dan Sekretaris Jenderal. Jadi akan dimungkinkan penunjukan langsung," ujarnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Teguh Pamudji mengatakan alasan penunjukan ini karena produk Pindad dianggap lebih berkualitas. Sebelumnya pengadaan tabung elpiji dan konventer kit dilakukan oleh Pertamina.

"Kalau dilihat Pindad dipercayai mampu untuk men-delivery secara tepat waktu dan berkualitas," ujarnya.

Sementara Direktur Utama Pindad Silmy Karim mengatakan pihaknya memiliki kemampuan memproduksi tabung elpiji 3 kg sebanyak 10.000 tabung per hari atau 3 juta per tahun. Untuk konverter kit dia mengaku Pindad memiliki teknologi yang dapat menyesuaikan dengan peralatan yang dipakai nelayan saat ini.

Mengenai bahan bakunya, dia mengaku sudah bertemu dengan manajemen PT Krakatau Steel Tbk., untuk memasoknya. "Pihak Krakatau Steel menyambut baik dan menganggap hal ini bagian sinergi BUMN," ujarnya.

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...