Laba Bersih Astra International Turun 16 Persen

Aria W. Yudhistira
27 April 2015, 17:48
Astra_1.jpg
Arief Kamaludin | Katadata
Kinerja Astra International turun 16 persen pada kuartal I-2015.

KATADATA ? Laba bersih PT Astra International Tbk turun 16 persen pada kuartal I-2015. Sepanjang Januari-Maret, laba bersih emiten berkode ASII itu tercatat sebesar Rp 3,99 triliun, jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu Rp 4,7 triliun.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan, turunnya laba terutama disebabkan penurunan penjualan di sektor otomotif, agibisnis, serta infrastruktur dan logistik.

Kontribusi penurunan terbesar berasal dari divisi agribisnis yang mencapai 80 persen, dari Rp 625 miliar menjadi Rp 124 miliar. ?Disebabkan rendahnya harga CPO,? kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Senin (27/4).

Di sektor otomotif, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 21 persen dari Rp 2,05 triliun menjadi Rp 1,6 triliun. Penurunan tersebut seiring dengan melemahnya penjualan kendaraan bermotor perseroan.

Pada kuartal I, penjualan mobil melemah 21 persen dengan pangsa pasar yang turun 49 persen. Sementara penjualan sepeda motor turun 13 persen, meski pangsa pasar naik menjadi 68 persen.

Meski begitu, beberapa divisi mencatatkan kenaikan laba bersih. Misalnya, divisi jasa keuangan yang naik 21 persen dari Rp 981 miliar menjadi Rp 1,2 triliun. Divisi alat berat yang naik 3 persen menjadi Rp 938 miliar, sedangkan divisi teknologi informasi naik 42 persen menjadi Rp 37 miliar.

Prijono mengatakan, perseroan tetap optimistis kinerja akan membaik meski situasi perekonomian tengah melambat dan persaingan di sektor kendaraan roda empat yang meningkat. ?Bisnis Astra tetap di posisi terdepan sebagai pilihan konsumen, didukung oleh neraca keuangan yang kuat,? kata dia.

Secara keseluruhan posisi kas bersih Astra, tidak termasuk anak-anak perusahaan divisi jasa keuangan mencapai Rp 1,3 triliun, dibandingkan dengan utang bersih sebesar Rp 3,3 triliun pada akhir tahun 2014. Bisnis jasa keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp 45,5 triliun, dibandingkan dengan akhir tahun 2014 sebesar Rp 45,9 triliun.

Reporter: Aria W. Yudhistira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...