Korea, Jepang, dan Cina Berminat Garap LRT Jabodetabek

Safrezi Fitra
3 Juni 2015, 11:05
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Pemerintah menyebut ada beberapa investor asing yang menyatakan minat untuk menggarap proyek Light Rail Transit (LRT) atau kereta rel listrik ringan. Investor asing ini berasal dari Korea Selatan, Jepang, dan juga Cina.

Deputi Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy S. Priatna mengatakan investor asing ini nantinya akan bekerjasama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. untuk menggarap LRT. Saat ini Adhi Karya masih melakukan studi kecocokan terhadap investor-investor tersebut.

Advertisement

"Tiga negara tersebut telah menyatakan minat. Nantinya akan ada beauty contest siapa yang terbaik," kata Dedy beberapa waktu lalu. Namun, dia belum bisa memberitahu siapa saja investor yang siap berpartisipasi dalam proyek LRT.

Menurut dia, investor asing yang akan mendukung proyek ini, bisa menjadi mitra strategis atau hanya memberi dukungan teknis. Kemungkinan besar, pendanaannya akan dilakukan Adhi Karya. Namun, hal ini masih menunggu keputusan dan kemampuan Adhi Karya.

Dedy menyebut investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini mencapai Rp 24 triliun. Dia yakin, kebutuhan investasi ini bisa dibiayai dengan aksi korporasi, jadi kecil kemungkinan investor asing masuk dalam pembiayaannya. Adhi Karya akan mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbuka ini juga akan melakukan penambahan modal (rights issue).

Meski demikian, kebutuhan investasi ini bisa bertambah besar. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta proyek ini diperluas hingga ke Bogor dan Tangerang. Presiden telah menginstruksukan agar trase II (Cibubur ? Bogor) dan juga Trase III (Jakarta ? Tangerang) dikerjakan secara simultan. Sementara kas Adhi Karya saat ini, hanya bisa membangun Trase I (Bekasi dan Cibubur ke Cawang ? Halim ? Kuningan).

"Kalau masih belum cukup juga (pendanaannya), maka Adhi Karya harus berpartner. Dengan catatan minimal porsi Adhi Karya 51 persen," ujar Dedy.

Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan mengatakan Presiden Jokowi telah meminta Adhi Karya secara khusus menggarap proyek ini, agar seluruh Jabotabek bisa terhubung dengan LRT. "Bahkan kami telah mendapatkan izin untuk melintasi tepi tol," kata Kiswodarmawan.

LRT merupakan transportasi yang dibangun di sekeliling MRT, dengan kata lain LRT ini adalah fedder untuk MRT. Ini penting, karena pemerintah tidak mungkin membangun banyak MRT. Apalagi jalur MRT harus lurus, karena kecepatannya cukup tinggi. LRT dibutuhkan untuk jalur yang berbelok dan lebih kecil. Hal ini juga dilakukan oleh Jepang, Singapura dan negara lainnya.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement