Selangkah Lagi, Nasib Total dan Inpex di Blok Mahakam Diputuskan

Safrezi Fitra
17 Juni 2015, 10:59
Katadata
KATADATA | www.skkmigas.go.id

KATADATA ? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman menyatakan pihaknya telah memberikan rekomendasi mengenai Blok Mahakam kepada Presiden Joko Widodo, awal pekan ini (15/6). Penyerahan laporan tersebut sesuai dengan batas waktu yang diinginkan Presiden.

"Sudah menyampaikan surat rekomendasi kepada bapak presiden sebagaimana waktu yang diberikan, yakni satu bulan. Kami  menunggu kebijakan Bapak Presiden bagaimana memutuskan," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (16/6).

Meski demikian, Sudirman belum mau membicarakan isi rekomendasi tersebut. Dia hanya menyebut, secara garis besar laporan tersebut adalah mengenai kesiapan Pertamina mengambil alih Blok Mahakam setelah kontraknya berakhir pada 2017.

"Pertamina pada dasarnya menyatakan kesiapannya untuk menjadi operator baru. Pemerintah tugasnya memfasilitasi untuk dialog pertamina dengan eksisting operator itu berjalan baik dan dialog itu sudah selesai sekarang," ujar dia.

Pemerintah sebenarnya sudah menyatakan memberikan 100 persen saham Blok Mahakam kepada Pertamina, setelah kontraknya habis. Meski demikian, Pertamina wajib memberikan 10 persen kepada pemerintah daerah Kalimantan Timur. Pemerintah juga memperbolehkan Pertamina mengajak mitra lain, selama kepemilikannya masih tetap mayoritas.

Dalam perkembangannya, ternyata Pertamina dirasa perlu mengajak kontraktor lama di blok tersebut, yakni Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation. Kerjasama dengan kedua perusahaan tersebut, bukan hanya karena dua perusahaan ini sudah mengerti betul kondisi Blok Mahakam.

Ada target lain yang bisa didapat Pertamina dengan mengajak Total dan Inpex di Blok Mahakam. Dengan Inpex misalnya, ada rencana untuk tukar aset dengan Blok Masela. Sementara dengan Total, Pertamina berharap bisa bertukar dengan aset blok migas di luar negeri.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto berharap dengan mengajak Total dan Inpex, Pertamina bisa mendapat masa transisi dua tahun sebelum kontrak Blok Mahakam berakhir. Masa transisi ini penting agar saat Pertamina bisa langsung melakukan investasi saat awal menjadi operator blok tersebut.

Dwi mengatakan sampai saat ini pihaknya masih membicarakan mengenai porsi saham yang bisa didapat Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation di Blok Mahakam. "Sekarang masih membahas masing-masing porsi pihak supaya kita bisa menjalankan transisi dengan sebaik-baiknya," ujar dia.

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...