Total Belum Tentu Setuju Dapat 30 Persen Blok Mahakam

Safrezi Fitra
19 Juni 2015, 17:01
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Pemerintah telah memutuskan besaran porsi saham di Blok Mahakam sebesar 70 persen untuk PT Pertamina (Persero) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Sementara operator  lama yakni Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation mendapat 30 persen. Namun, keputusan tersebut belum sepenuhnya diterima oleh semua pihak. 

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan sampai saat ini baru Inpex yang menyatakan kesiapannya untuk bermitra dengan Pertamina. Sementara Total masih mempertimbangkan keputusan tersebut. Pihak Total pernah meminta jatah saham Blok Mahakam sebesar 35 persen. 

Advertisement

"Tadi karena yang datang bukan dari top management, mereka harus lapor pada atasan masing-masing," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6).

Sudirman mengatakan alasan pemerintah memberikan saham kepada Total dan Inpex sebagai wujud apresiasi pemerintah kepada operator yang selama ini berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia. Keputusan ini pun kata dia sudah sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.  

"Saya sudah bertemu Presiden Rabu, kenapa baru sekarang, karena saya harus berkomunikasi dulu dengan berbagai pihak. Jadi segalanya berjalan baik transparan dan tidak ada hal yang disembunyikan," ujar dia.

Dia juga membantah keputusan pemerintah untuk mengajak Total dan Inpex karena ada paksaan atau tekanan dari pihak lain. Keputusan tersebut semata-mata hanya keputusan bisnis, yang seharusnya ditentukan oleh Pertamina, Total dan Inpex. 

Pada dasarnya, kata Sudirman, yang memutuskan pembagian saham untuk Total dan Inpex adalah Pertamina. Pemerintah telah menyerahkan seluruh pengelolaan tersebut kepada Pertamina. Namun, Pertamina tidak bisa memutuskan hal ini sendiri, makanya perusahaan minyak negara ini meminta pemerintah untuk memutuskan.

"Kami ikut campur karena Pertamina dan operator meminta. Karena mungkin saling sungkan, jadi kami ikut campur," ujar dia.

Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement