Risiko Global Meningkat, BI Pertahankan Suku Bunga

Aria W. Yudhistira
14 Juli 2015, 17:45
Katadata
KATADATA
Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di 7,5 persen karena masih ada risiko yang berasal dari ekonomi global.

KATADATA ? Bank Indonesia (BI) melihat ada peningkatan risiko dari perkembangan ekonomi global yang dapat berdampak ke dalam negeri. Situasi ini membuat bank sentral mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) tetap 7,5 persen.

Ada tiga risiko eksternal yang masih mengintai, yakni adanya ketidakpastian kenaikan suku bunga Amerika Serikat (Fed Rate), krisis di Yunani, dan jatuhnya pasar saham Cina.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, pertumbuhan ekonomi global ternyata mengindikasikan kecenderungan bias ke bawah dari perkiraan semula. Terutama, disebabkan oleh ekonomi AS yang tidak setinggi perkiraan awal.

Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi Cina yang masih melambat, meskipun indikator moneter mulai membaik, sejalan dengan kebijakan pelonggaran yang ditempuh Cina. Sebaliknya, perekonomian Eropa membaik karena permintaan domestik meningkat, walaupun masih ada risiko akibat kekhawatiran gagal bayar utang Yunani.

?Atas pertimbangan itu, BI memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,5 persen. Dengan suku bunga fasilitas simpanan 5,5 persen, dan fasilitas pinjaman 8 persen,? kata Tirta di kantornya, Jakarta, Selasa (14/7). (Baca: BI Disarankan Pertahankan Suku Bunga)

Kebijakan ini juga untuk menahan pelemahan nilai tukar rupiah. Pada Juni ini, BI mencatat rupiah melemah 1,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya, ke level Rp 13.311 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...