Targetkan Investasi 2016 Naik 14 Persen, BKPM Fokus Investasi Sektor Sekunder

Yura Syahrul
18 Agustus 2015, 10:58
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan realisasi investasi tahun depan mencapai Rp 594,8 triliun untuk mendukung upaya pemerintah meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen. Jumlah tersebut naik 14,5 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp 519,5 triliun.

Kepala BKPM Franky Sibarani optimistis BKPM bakal bisa mencapai target tersebut. Acuannya adalah realisasi investasi hingga semester I-2015 sudah mencapai 50% dari target sepanjang tahun ini. "Dalam pidato pengantar nota keuangan Jumat lalu (14/8), Presiden Joko Widodo menyebutkan investasi swasta menjadi salah satu sektor yang diandalkan dalam mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi tahun 2016," kata Franky, dalam siaran pers BKPM, Minggu (16/8).

Sebanyak 65 persen atau senilai Rp 386,4 triliun dari target realisasi investasi tahun depan diharapkan berasal dari penanaman modal asing (PMA). Sisanya, sebesar Rp 208,4 triliun dari penanaman modal dalam negeri (PMDN). Dari sisi sektor, realisasi investasi sektor sekunder atau industri pengolahan ditargetkan sebesar Rp 313,5 triliun atau 52,7persen, sektor tersier termasuk infrastruktur Rp 183,7 triliun atau 30,9 persen, serta sektor primer atau komoditas sebesar Rp 97,6 triliun atau 16,4 persen.

BKPM berkeinginan investasi dapat mendukung kebijakan pemerintah saat ini, yaitu transformasi ekonomi dari konsumsi ke produksi. ?Realisasi investasi yang fokus ke arah industri pengolahan dan infrastruktur dapat mendukung terciptanya fundamental ekonomi berbasis produksi," kata Franky. Untuk mencapai target realisasi tersebut, BKPM tetap mempertahankan lima sektor yang menjadi fokus pemasaran investasi, yaitu infrastruktur, industri, pertanian, maritim, serta pariwisata dan kawasan.

Sedangkan untuk negara fokus pemasaran investasi, BKPM akan menambah negara fokus baru: Amerika Serikat, Inggris, Australia, Uni Emirat Arab serta negara-negara di kawasan Timur Tengah. Ini melengkapi negara-negara yang menjadi fokus pemasaran sebelumnya, yaitu Jepang, Cina, Korea Selatan, Singapura dan Taiwan. BKPM juga akan mengintensifkan pengawalan terhadap proyek investasi yang sedang masa konstruksi untuk memastikan proyek-proyek tersebut dapat memasuki tahap produksi komersial sesuai perencanaan. ?Jadi dapat memberi dampak lebih besar terhadap ekonomi,? imbuh Franky.

Reporter: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...