Harga Minyak Anjlok dan Subsidi BBM Menjepit Ekonomi Arab Saudi

Yura Syahrul
25 Agustus 2015, 15:52
Katadata
KATADATA

KATADATA ? Penurunan harga minyak dunia hingga di bawah level US$ 40 per dollar Amerika Serikat (AS) mulai memukul perekonomian Arab Saudi. Defisit anggaran negara produsen minyak terbesar dunia tersebut membengkak, hingga ke level terbesar dalam satu dekade terakhir. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi diprediksi melambat di bawah 3 persen tahun ini.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan defisit anggaran Arab Saudi tahun ini mencapai 20 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Adapun cadangan devisa terus tergerus sebesar US$ 70 miliar atau turun 10 persen dari tahun lalu. Tren perlambatan ekonomi dunia yang menyebabkan gejolak di bursa saham global turut berimbas ke Arab Saudi. Indeks saham Tadawul di negara itu anjlok 18 persen dalam tiga bulan terakhir.

Khalid Alsweilem, mantan Kepala Investasi bank sentral di Arab Saudi, mengenang kondisi sekarang seperti krisis ekonomi global tahun 1998 silam. Kala itu, harga minyak jatuh ke level terendah dalam satu dekade terakhir sehingga cadangan devisa negara menipis. Sedangkan ekonomi negara-negara berkembang sedang kacau. ?Itu adalah saat yang sangat menakutkan," katanya, seperti dikutip Bloomberg, Jumat pekan lalu (21/8).

Untungnya, harga minygak dunia cepat pulih sehingga ekonomi Arab Saudi tidak sempat terpukul dan bisa segera bangkit. ?Itu (kebangkitan) bukan karena desain, tapi oleh keberuntungan,? kata Khalid.

Tahun ini, pemerintah Arab Saudi mungkin tak lagi bisa berharap faktor keberuntungan bakal menyelamatkan perekonomiannya. Pasalnya, banyak pengamat energi memperkirakan rendahnya harga minyak dunia akan bertahan lama dan tak sampai US$ 60 per barel hingga tahun 2018. ?Arab Saudi telah ?memainkan permainan menunggu?," kata Robert Burgess, Kepala Ekonom Deutsche Bank AG untuk pasar negara-negara berkembang di Eropa, Timur Tengah dan Afrika.

Halaman:
Reporter: Muhammad Kahfi, Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...